kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manfaat donor darah bagi tubuh, bisa turunkan risiko penyakit jantung dan stroke


Kamis, 18 November 2021 / 13:23 WIB
Manfaat donor darah bagi tubuh, bisa turunkan risiko penyakit jantung dan stroke
ILUSTRASI. Manfaat donor darah bagi tubuh, bisa turunkan risiko penyakit jantung dan stroke. KONTAN/Cheppy A. Muchlis.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Donor darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan. Ada sejumlah manfaat donor darah bagi tubuh jika dilakukan secara rutin.

Berikut beberapa manfaat donor darah bagi tubuh yang perlu diketahui dirangkum dari laman resmi Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatra Utara:

1. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke

Manfaat donor darah bagi tubuh adalah dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Hal itu karena donor darah dapat menurunkan kekentalan darah dalam tubuh.

Kekentalan darah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Semakin kental darah yang mengalir dalam tubuh, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh darah.

Baca Juga: Rasa kemanusiaan dorong untuk jadi pendonor plasma konvalesen

Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah.

Sebuah penelitian menunjukkan manfaat donor darah terhadap penyakit jantung. Orang yang rutin melakukan donor darah memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung 88% lebih rendah dibanding mereka yang tidak melakukan donor darah.

Selain itu, manfaat donor darah juga dapat membantu membuang kelebihan zat besi yang terdapat dalam tubuh. Zat besi yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol.

Hasil dari proses oksidasi tersebut dapat menumpuk pada dinding arteri dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi lebih stabil dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Baca Juga: Mengenal struktur anatomi organ hati manusia serta fungsinya

2. Menurunkan risiko kanker

Selanjutnya, manfaat donor darah bagi tubuh adalah dapat menurunkan risiko kanker. Sebab, berkurangnya zat besi dalam tubuh akibat donor darah juga dapat mengurangi risiko terkena kanker.

Sebaliknya, kadar zat besi dalam darah yang terlalu berlebihan dianggap sebagai salah satu penyebab meningkatnya radikal bebas dalam tubuh yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker dan penuaan.

Sebuah penelitian yang melibatkan 2 kelompok dengan total 1200 orang memperlihatkan manfaat donor darah terhadap risiko kanker.

Pada kelompok yang melakukan donor darah 2 kali dalam satu tahun diketahui memiliki kadar besi dalam darah yang lebih stabil dan risiko kanker yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukan donor darah.

Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Kanker DLBCL & Cara Pengobatan, Penyakit Yang Dihadapi Ari Lasso

3. Membantu menurunkan berat badan

Manfaat donor darah bagi tubuh salah satunya adalah membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat memberikan 450 ml darahnya.

Pendonor yang secara rutin menyumbangkan darahnya dapat mengalami penurunan berat badan yang berarti. Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa donor darah tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan berat badan.

4. Mendeteksi penyakit serius

Selanjutnya, manfaat donor darah adalah dapat mendeteksi penyakit serius. Sebab, setiap kali akan mendonorkan darah, Anda akan menjalani pemeriksaan dasar rutin seperti pemeriksaan berat badan, suhu, nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin.

Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menjalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sipilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi.

Baca Juga: Kisah relawan LaporCovid-19 dan PMI DKI Jakarta berjibaku saat pandemi

5. Membuat lebih sehat secara psikologis dan memperpanjang usia

Terakhir, manfaat donor darah dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan darahnya sama sekali.

Selain itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis.

Nah, itulah sejumlah manfaat donor darah bagi tubuh.

Baca Juga: Hari Palang Merah Indonesia, ini sejarah dan profil singkat PMI di Indonesia

Berapa kali idealnya melakukan donor darah?

Sejumlah besar zat besi di tubuh Anda akan ikut hilang setelah donor darah. Untuk mengimbangi hal ini, zat besi yang tersisa akan diputar merata ke seluruh tubuh, dan tubuh juga bisa meningkatkan jumlah zat besi dari makanan dan minuman sehat.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kadar hemoglobin berkurang, dan  jika tidak diobati, bisa berujung pada anemia defisiensi besi.

Itu sebabnya, Anda harus menunggu beberapa waktu dari donor darah yang terakhir, kalau Anda ingin mendonor lagi.

Menurut laman Give Blood, syarat donor darah bagi pria minimal setiap 12 minggu atau tiga bulan dan syarat donor darah bagi wanita yakni minimal setiap 16 minggu atau empat bulan.

Hal itu karena pria biasanya memiliki lebih banyak zat besi daripada wanita. Namun, maksimal 5 kali dalam 2 tahun.

Baca Juga: Sedang Menstruasi Apakah Boleh Donor Darah?

 

Kondisi yang tidak diperbolehkan untuk donor darah

Selain itu, ada sejumlah kondisi yang membuat seseorang tidak diperbolehkan melakukan donor darah:

  • Mempunyai penyakit jantung dan paru paru
  • Menderita kanker
  • Menderita tekanan dara tinggi (hipertensi)
  • Menderita kencing manis (diabetes militus)
  • Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
  • Menderita epilepsi dan sering kejang
  • Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C.
  • Mengidap sifilis
  • Ketergantungan Narkoba.
  • Kecanduan Minuman Beralkohol
  • Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS
  • Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan.

Selanjutnya: Apa saja syarat donor darah PMI dan berapa kali idealnya bisa donor darah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×