kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di Indonesia tembus 500.000, ini gejala virus corona menurut WHO & CDC


Senin, 23 November 2020 / 23:55 WIB
Kasus corona di Indonesia tembus 500.000, ini gejala virus corona menurut WHO & CDC


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kasus virus corona baru di Indonesia menembus angka 500.000 pada Senin (23/11). Masyarakat harus makin waspada, termasuk dengan mengenali gejala virus corona.

Senin (23/11), data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan, jumlah kasus baru virus corona di negara kita mencapai 4.424. Alhasil, total infeksi menembus angka 500.000, persisnya 502.110 kasus.

Jelas, masyarakat harus semakin waspada dengan peningkatan kasus tersebut, termasuk dengan mengenali gejala virus corona. Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut gejala virus corona baru:

Gejala virus corona yang paling umum

  • demam
  • batuk kering
  • rasa lelah

Baca Juga: Ingat! 3M masih satu-satunya vaksin virus corona paling ampuh

Gejala lain yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien

  • rasa nyeri dan sakit
  • hidung tersumbat
  • sakit kepala
  • konjungtivitis
  • sakit tenggorokan
  • diare
  • kehilangan indera rasa atau penciuman
  • ruam pada kulit 
  • perubahan warna jari tangan atau kaki. 

Baca Juga: 17 Daerah Masuk Zona Merah Covid, Penerapan 3T dan 3M Harus Makin Masif

Gejala serius virus corona

Gejala serius virus corona

  • kesulitan bernapas/sesak napas
  • nyeri/tekanan dada
  • kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak

"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan," sebut WHO.

Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan. "Tetapi, waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar 1 hingga 14 hari," ungkap WHO.

Baca Juga: Satgas minta kepala daerah cegah pelanggaran protokol kesehatan

Gejala yang harus segera dapat perawatan medis

Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, siapapun yang terjangkit virus corona baru bisa mengalami gejala ringan hingga berat. 

Mengutip laman resminya, CDC meminta masyarakat untuk memperhatikan gejala virus corona. Orang yang terpapar virus corona memiliki berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga parah.

"Gejala bisa muncul 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus," kata CDC. 

Menurut CDS, orang dengan gejala berikut mungkin terjangkit virus corona:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Sakit kepala
  • Kehilangan rasa atau bau baru
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Mual atau muntah
  • Diare

Tapi, daftar tersebut tidak mencakup semua kemungkinan gejala virus corona. "CDC akan terus memperbarui daftar ini saat kami mempelajari lebih lanjut tentang Covid-19," ujar mereka.

Baca Juga: Kebanyakan pasien corona tanpa gejala orang muda, jangan lengah terapkan 3M

Lalu, kapan harus mencari pertolongan medis darurat jika memiliki gejala virus corona?

CDC menyebutkan, jika seseorang menunjukkan salah satu dari tanda-tanda ini, segera mencari perawatan medis darurat:

  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
  • Kebingungan baru
  • Ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga
  • Bibir atau wajah kebiruan

CDC menambahkan, orang dewasa yang lebih tua dan yang memiliki kondisi medis mendasar yang parah, seperti penyakit jantung, paru-paru, atau diabetes, tampaknya berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan komplikasi yang lebih serius dari Covid-19.

Baca Juga: Kunci hindari gelombang kedua virus corona, disiplin jalankan 3M

Menurut WHO, sebagian besar, sekitar 80%, orang yang terinfeksi virus corona berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. 

Orang-orang lanjut usia (lansia) dan dengan kondisi medis penyerta, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker, memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. 

"Namun, siapa pun dapat terinfeksi COVID-19 dan mengalami sakit yang serius," tegas WHO. 

Orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk disertai dengan kesulitan bernapas alias sesak napas, nyeri atawa tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera mencari pertolongan medis. 

"Jika memungkinkan, disarankan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga pasien dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat," saran WHO.

Selanjutnya: Pilkada serentak, protokol 3M dan hal ini perlu anda perhatikan saat mencoblos di TPS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×