Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JUMLAH GARAM YANG DIKONSUMSI PER HARI - Apa yang dimaksud dengan hipertensi? Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Tekanan darah sistolik adalah indikasi tekanan pada pembuluh darah saat jantung memompa darah. Tekanan darah diastolik menunjukkan resistensi aliran darah di dalam pembuluh darah saat jantung memompa.
Mengutip laman Kemkes.go.id, hipertensi sering disebut “the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi.
Seseorang yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan seringkali tidak menyadari bahwa mereka mengalami sakit hipertensi. Biasanya, mereka datang untuk berobat dengan keluhan yang dirasakan seperti sakit kepala, rasa seperti berputar, dan penglihatan kabur.
Bahkan seringkali orang tersebut sudah dengan penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi hingga kerusakan organ. Itulah mengapa hipertensi sering disebut dengan Silent Killer.
Menurut Emedicine health, penyakit hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan. Yaitu dengan mengkonsumsi obat-obatan hipertensi berdasarkan rekomendasi dari dokter dan penderita menjalankan pola hidup sehat, dengan cara:
Baca Juga: Manfaat Jalan Kaki Pagi Hari, Sehari Cukup 30 Menit
1. Penurunan berat badan
2. Memperbanyak asupan sayuran dan buah- buahan
3. Olahraga
4. Mengurangi konsumsi alkohol
5. Berhenti merokok
6. Mengurangi asupan garam
Baca Juga: Tanda-Tanda Ginjal Bermasalah, Cek Obat Penurun Gula Darah Minim Efek Samping
Mengapa Harus Mengurangi Asupan Garam?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pastinya tidak asing dengan garam dapur,karena kita akan menambahkan garam dapur dalam masakan untuk menambah cita rasa.
Namun perlu diketahui bahwa konsumsi garam berlebih berbahaya bagi penyakit hipertensi. Konsumsi garam berlebih akan meningkatkan jumlah natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan.
Masuknya cairan ke dalam sel akan mengeringkan diameter pembuluh darah arteri sehingga jantung memompa darah lebih kuat yang berakibat meningkatnya tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, yang akhirnya akan meningkatkan risiko mengalami serangan jantung dan stroke.
Selain itu, konsumsi garam yang tinggi dapat mengganggu kerja ginjal. Garam harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi garam membuat volume darah meningkat.
Volume darah semakin tinggi, sedangkan lebar pembuluh darah tetap. Maka alirannya jadi deras, yang artinya tekanan darah menjadi semakin meningkat. Sehingga akan menambah risiko hipertensi.
Baca Juga: Manfaat Bunga Telang & Dampak Negatif Jika Salah Konsumsi
Jumlah Garam yang Diperkenankan untuk Dikonsumsi
Mengutip Kemkes.go.id, garam banyak mengandung natrium. Asupan natrium hendaknya dibatasi < 100 mmol ( 2 gram) per hari, setara dengan 5 gram (satu sendok teh kecil) garam dapur.
Bagi penderita hipertensi, asupan natrium dibatasi lebih rendah lagi, menjadi 1,5 gram per hari atau 3,5 – 4 gram garam per hari.
Walaupun tidak semua penderita hipertensi sensistif terhadap natrium, namun pembatasan asupan natrium dapat membantu terapi farmakologi menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardioserebrovaskuler.
Baca Juga: Waspadai Lima Penyebab Asam Urat Tinggi Pada Usia Muda
Makanan yang mengandung banyak garam
Asupan natrium didapat dari berbagai macam jenis sumber makanan, antara lain garam yang ditambahkan pada produk olahan/ industri (diasinkan, diasap, diawetkan), berbagai makanan sehari- hari, dan penambahan garam pada waktu memasak atau saat makan.
Kiat untuk mengurangi konsumsi garam
1. Konsumsi lebih banyak produk segar dan kurangi makanan olahan
2. Batasi penggunaan garam pada makanan dengan cara menggantinya dengan rempah- rempah tertentu yang dapat memperkaya rasa atau gunakan bumbu pengganti garam
3. Pilih produk makanan yang rendah garam
4. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
5. Bila harus makan produk olahan, cerdaslah dalam membaca label
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News