Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Diet kentang sangat populer karena menjanjikan penurunan berat badan yang cepat. Namun, kehilangan otot biasanya menyertai hilangnya lemak saat berdiet, terutama ketika kalori berkurang secara drastis.
Misalnya, satu penelitian menemukan bahwa 18 persen dari berat badan yang hilang oleh peserta yang menjalani diet sangat rendah kalori, dengan hanya 500 kalori per hari, berasal dari massa tubuh tanpa lemak.
Sebagai perbandingan, orang-orang yang menjalani diet rendah kalori dengan 1.250 kalori per hari hanya kehilangan 8 persen berat badan dari massa tubuh tanpa lemak. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa makan protein ekstra dapat mengurangi kehilangan otot selama pembatasan kalori, tetapi diet kentang kekurangan sumber protein berkualitas yang tinggi.
- Naiknya berat badan
Saat mengikuti diet sangat rendah kalori seperti diet kentang, tubuh kita mungkin beradaptasi dengan memperlambat metabolisme dan membakar lebih sedikit kalori. Studi menunjukkan bahwa perlambatan ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan setelah mengakhiri diet terbatas kalori dalam waktu yang lama.
Hal ini disebut "termogenesis adaptif" dan dapat membuat penurunan berat badan menjadi sangat sulit dalam jangka panjang. Faktanya, itu adalah alasan utama mengapa para peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 80 persen pelaku diet sangat mudah kembali ke berat badan sebelumnya dari waktu ke waktu.
Itulah dampak negatif diet kentang bagi kesehatan. Bijak dan konsultasikan dengan ahli gizi untuk memilih diet bagi tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Rendah Kalori, Diet Kentang dapat Berbahaya Bagi Tubuh",
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Lusia Kus Anna
Selanjutnya: Jangan dianggap remeh, 6 kebiasaan ini ternyata berefek negatif bagi kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News