Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Menjaga imunitas tubuh disebut-sebut sebagai salah satu kunci untuk menangkal tertular virus corona baru. Imunitas tubuh ini pula yang kini menjadi kunci para pasien positif Covid-19 sembuh.
Tapi, Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum mengingatkan, agar tak bermain-main dengan virus. Oleh karena itu, untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh tidak hanya soal asupan makanan.
Imunitas tubuh juga harus ditunjang dengan sikap kita dalam mengantisipasi virus. “Physical distancing. Jangan main-main dengan virus. Mau sehat kayak apa kalau dikeroyok virus yang daya tularnya tinggi, tengkurep juga kita!” ujar dokter Tan.
Asupan makanan yang terpenting adalah pola makan seimbang. Sesuai dengan panduan resmi dari Kementerian Kesehatan, makanan bergizi seimbang adalah lauk-pauk, buah-buahan, sayur mayur, dan makanan pokok.
Baca Juga: Jangan abaikan, ini 5 gejala ringan virus corona
“Kalau kebanyakan salah salah satu jenis makanan, sudah tidak seimbang lagi,” ujar dokter Tan kepada Kompas.com.
Dalam pengolahan makanan, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
- Mencuci dahulu sayur dan buah dengan bersih
- Lauk dimasak matang
- Hindari gula, garam dan lemak berlebihan
Dokter Tan juga mengingatkan, agar masyarakat mengikuti Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti cuci tangan dengan sabun.
“Tangan bersih tapi meja enggak dilap. Ingat, kita sekarang berhadapan dengan virus yang enggak terlihat. Pegang-pegang fasilitas publik, habis cuci tangan, ya, percuma. Pakai sarung tangan lebih konyol lagi. Mindahin virusnya ke mana-mana,” tegas dia.
Baca Juga: Jauhi gula saat wabah virus corona, ini alasannya
Upaya lain untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh adalah cukup istirahat. “Tujuh jam tidur. Tubuh bukan versi kuota unlimited,” imbuh dokter Tan.
Selain itu, mendapatkan matahari pagi yang cukup juga bisa membantu meningkatkan imunitas. “Bukan mataharinya mematikan virus. Jangan salah ya. Tapi, membuat tubuh mampu bikin vitamin D3. Ini yang disebut meningkatkan kekebalan tubuh,” kata dokter Tan.
Ia menjelaskan, matahari memiliki tiga gelombang cahaya: UVA, UVB dan UVC. UVA ada sejak subuh dan merupakan gelombang terpanjang matahari.
UVA tidak tubuh butuhkan dan bisa menimbulkan risiko kanker juga keriput. UVC tidak masuk ke Bumi karena terserap atmosfer karena ukuran gelombangnya pendek.
Baca Juga: Mau berjemur untuk imunitas cegah corona? Ini jam yang paling baik
Sementara UVB akan sampai ke Bumi saat matahari mulai dekat, sekitar pukul 10.00 pagi. UVB inilah yang bermanfaat untuk tubuh. Untuk mendapatkan sinar matahari ini, bisa Anda lakukan cukup berjemur selama 15 menit.
“Dapatkan cahaya matahari cukup, kena kulit langsung, jam 10 pagi, 15 menit. Agar UVB yang mengandung pro vitamin D bisa dibuat tubuh menjadi vitamin D3 yang berperan dalam sistem imunitas,” ucap dokter Tan.
Waktu 15 menit tersebut adalah perhitungan rata-rata untuk kulit masyarakat Asia. “Jika kulitnya gelap, mungkin sekitar 20-25 menit. Karena melanositnya (pemberi warna kulit) banyak. Jadi butuh banyak menyerap agar provit D3nya mencukupi,” ujar dokter Tan.
Penulis: Nur Rohmi Aida
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Main-main dengan Virus, Lakukan Beberapa Hal Ini untuk Cegah Tertular Virus Corona"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News