kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah penyebab dan cara diagnosis anosmia yang jadi gejala umum virus corona


Sabtu, 12 Desember 2020 / 11:07 WIB
Inilah penyebab dan cara diagnosis anosmia yang jadi gejala umum virus corona


Penulis: Virdita Ratriani

Anosmia sering kali disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di hidung yang mencegah bau sampai ke bagian atas hidung. Namun, anosmia terkadang disebabkan oleh masalah pada sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.

Berikut beberapa penyebab utama anosmia:

1. Iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung

Iritasi biasanya dipicu oleh infeksi sinus, flu biasa, merokok, influenza, dan alergi.  Namun, pilek adalah penyebab paling umum dari hilangnya penciuman sebagian dan sementara. Dalam kasus ini, anosmia akan hilang dengan sendirinya.

2. Penyumbatan saluran hidung

Kehilangan penciuman dapat terjadi jika ada sesuatu yang secara fisik menghalangi aliran udara ke hidung. Hal ini bisa disebabkan oleh tumor, polip hidung, kelainan bentuk tulang di dalam hidung atau septum hidung. 

Baca Juga: Awas, pandemi virus corona bisa memperparah OCD pada anak-anak dan remaja

3. Kerusakan otak atau saraf

Di dalam hidung terdapat reseptor yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Anosmia dapat terjadi jika salah satu bagian dari jalur ini rusak. 

Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan ini, di antaranya adalah usia tua, penyakit Alzheimer, tumor otak, penyakit Huntington, masalah hormonal, dan tiroid yang kurang aktif. 

Penyebab lainnya adalah obat-obatan termasuk beberapa antibiotik dan obat tekanan darah tinggi, sklerosis ganda, penyakit Parkinson, skizofrenia, epilepsi, dan diabetes. 

Yang juga menjadi penyebab ialah paparan bahan kimia yang membakar bagian dalam hidung, cedera otak atau kepala, operasi otak, malnutrisi dan defisiensi vitamin, terapi radiasi, konsumsi alkohol dalam jangka panjang, dan stroke. 

Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dilahirkan tanpa indra penciuman karena kondisi genetik. Ini disebut anosmia bawaan.

Baca Juga: Gen misterius ditemukan tersembunyi dalam virus corona

Cara diagnosis anosmia

Dirangkum dari Web MD, jika seseorang mengalami kehilangan penciuman atau tidak bisa mencium bau selama satu atau dua minggu maka lebih baik segera pergi ke dokter. 

Dokter akan melakukan endoskopi hidung untuk melihat kemungkinan adanya infeksi. Selain itu, juga bisa dilakukan CT scan, pemindaian MRI, maupun X-ray tengkorak untuk melihat penyebab anosmia secara lebih menyeluruh. 

Selanjutnya: ​Apa itu infeksi campak? Ini penjelasan, gejala, dan komplikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×