Reporter: Abdul Basith Bardan, Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata
Tetap, ada kemungkinan, antibodi gagal menghalangi virus muncul di hidung. Dan, jika itu terjadi, maka virus bisa berpindah jika orang yang bersangkutan bersin atau menghembuskan napas. “Ini semacam lomba kecepatan. Apakah proses replikasi virus yang lebih cepat, atau reaksi sistem kekebalan yang lebih cepat,” kata Marion Pepper, ahli imunologi di University of Washington di Seattle, yang dikutip NY Times.
Merujuk ke analisis para ahli kesehatan di atas, sangat keliru jika Raffi mengabaikan protokol kesehatan. Vaksinasi jelas perlu bagi setiap orang agar terhindar dari infeksi virus corona yang parah, apalagi mematikan.
Baca Juga: Inilah reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin virus corona
Namun, pandemi tidak akan berakhir hanya dengan satu kali injeksi vaksinasi ke sejumlah orang saja. Vaksinasi baru bisa mengakhiri pandemi, apabila kita sudah mencapai tingkat herd immunity. Dan situasi itu, menurut hitungan pemerintah, baru bisa terjadi jika 181,5 juta lebih orang yang sudah divaksinasi secara lengkap.
Dan pandemi juga baru akan berakhir, jika masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tindakan-tindakan yang sudah terbukti efektif mencegah peredaran virus corona: mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta memakai masker, harus tetap dilakukan oleh tiap anggota masyarakat.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Catat! 4 Tahapan vaksinasi dan reaksi yang mungkin terjadi setelah divaksin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News