kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan medis mengapa orang sudah divaksin tetap harus taat protokol kesehatan


Sabtu, 16 Januari 2021 / 06:00 WIB
Ini alasan medis mengapa orang sudah divaksin tetap harus taat protokol kesehatan


Reporter: Abdul Basith Bardan, Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia memulai program vaksinasi Covid-19 pada Rabu pekan ini. Presiden Joko Widodo dan sejumlah orang yang terpilih sebagai wakil masyarakat, menerima injeksi pertama dari vaksin buatan Sinovac tersebut di Istana Merdeka.

Tentu, vaksinasi tahap pertama ini tidak serta merta meredupkan ancaman peredaran virus corona. Itu sebabnya, sesuai disuntik Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Protokol seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan tetap harus dilakukan. "Walaupun sudah divaksin nantinya kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, yang paling penting itu," tegas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ini kondisi yang bisa menurunkan efektivitas vaksin virus corona

Vaksinasi memang merupakan salah satu jalan yang perlu dilakukan untuk mengakhiri pandemi. Namun, disiplin penerapan protokol kesehatan tetap harus berjalan.

Vaksinasi Covid 19 akan meningkatkan daya tahan seseorang terhadap penyakit yang disebabkan virus corona. Jika semakin banyak orang yang memiliki daya tahan terhadap virus corona, maka akan terbentuk herd immunity. Dalam hitungan pemerintah, untuk mencapai herd immunity atas virus corona, harus ada lebih dari 181,5 juta orang yang mendapatkan vaksin.

Tentu, melakukan vaksinasi atas orang sebanyak itu memerlukan waktu. Apalagi, vaksin virus corona membutuhkan dua kali penyuntikkan untuk bisa bekerja efektif. Vaksin buatan Sinovac, misalnya, waktu penyuntikan pertama dan kedua berselang 14 hari.

Baca Juga: Pemerintah berkomitmen perluas ruang lingkup vaksinasi virus corona

Mereka yang baru mendapat penyuntikan vaksin pertama tentu tidak bisa abai dengan ancaman virus corona. Tindakan yang keliru dilakukan Raffi Ahmad, wakil dari masyarakat golongan milenial yang mengikuti gelombang pertama vaksinasi. 

Youtuber dan host televisi itu terlihat hangout dengan rekan-rekannya tanpa menerapkan protokol kesehatan, setelah menerima suntikan vaksin pertama. Perilaku Raffi sontak menuai kecaman dari warganet dan juga masyarakat umum.

Pemerintah juga sudah buka suara atas tindakan Raffi. "Sudah dinasehati, diingatkan kembali oleh tim komunikasi Covid-19 agar menaati protokol kesehatan," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Kamis (14/1).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×