kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Ibu menyusui boleh puasa atau tidak? Ini penjelasannya


Selasa, 13 April 2021 / 12:41 WIB
​Ibu menyusui boleh puasa atau tidak? Ini penjelasannya
ILUSTRASI. ?Ibu menyusui boleh puasa atau tidak? Ini penjelasannya.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Ibu menyusui boleh puasa atau tidak? Ini memang menjadi pertanyaan bagi ibu menyusui saat memasuki bulan Ramadan. 

Maklum, keraguan menjalani ibadah puasa biasanya dialami ibu yang masih menyusui. 

Sebab, ibu menyusui seringkali merasa khawatir jika ASI yang menjadi satu-satunya asupan bagi bayi akan menurun saat berpuasa. 

Lantas, ibu menyusui boleh puasa atau tidak? 

Baca Juga: Risiko dan manfaat buah anggur untuk ibu hamil

Penjelasan ibu menyusui boleh puasa atau tidak

Dikutip dari the Asianparent Singapore, International Board Certified Lactation Consultant (ICBLC) Kelly Bonyata mengatakan, bagi ibu hamil dan menyusui yang merasa berpuasa dapat berdampak negatif kepada kondisi janin dan bayinya bisa dibebaskan dari kewajiban puasa. 

Meski demikian, menjalani puasa bagi ibu menyusui tidak akan membahayakan bayi. Namun, kemungkinan akan berdampak kepada kondisi ibu jika kebutuhan nutrisi dan jadwal pumping tidak diatur dengan baik. 

Selain itu, para ahli juga tidak menyarankan bagi ibu menyusui yang memiliki bayi usia di bawah 6 bulan untuk berpuasa. 

Sebab, pada bayi usia di bawah 6 bulan, asupan nutrisi utamanya berasal dari ASI sehingga kebutuhan bayi untuk menyusu masih sangat tinggi. 

Dampaknya, ibu menyusui juga membutuhkan asupan cairan dan kalori yang konsisten untuk memenuhi kebutuhan ASI si kecil. 

Ibu menyusui yang berpuasa kemungkinan akan merasakan gejala gula darah rendah, tekanan darah rendah, dehidrasi, dan gastritis. Mereka juga kemungkinan akan mengalami penurunan produksi ASI.

Baca Juga: Cek, inilah ​15 tanda-tanda hamil yang sering tidak disadari

Sementara, bagi ibu menyusui dengan bayi usia di atas 6 bulan, bisa mulai melakukan puasa Ramadan dengan lebih nyaman. 

Soalnya, bayi dengan usia ini sudah mulai makan makanan pendamping ASI. Alhasil, sesi menyusui sudah tidak setinggi atau sebanyak ibu dengan bayi usia di bawah 6 bulan. 

Sementara laman WHO menyebutkan, wanita hamil dan ibu menyusui harus merujuk ke dokter mereka untuk mendapatkan rekomendasi dari dokter apakah boleh puasa atau tidak.

Selain itu, WHO juga merekomendasikan beberapa contoh menu buka berbuka puasa yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Yakni, sup yang kaya akan sayuran, salad sayuran hijau, labu, terong, dada ayam, dan minum banyak air yang bisa ditambahkan dengan irisan lemon dan daun mint untuk menambah rasa. 

Sedang contoh menu sahur yang bisa dinikmati oleh ibu hamil dan menyusui antara lain minimal dua potong roti tawar, telur dadar dicampur sayur, telur rebus, dan sayuran.

Selanjutnya: Sering tidak disadari, berikut ​15 tanda-tanda hamil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×