Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, virus corona masih menjadi ancaman bagi semua masyarakat dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, virus corona bisa menyebar lewat banyak cara. Salah satunya melalui drolet.
Seperti kita tahu, selama ini WHO mengatakan jika virus corona Covid-19 ini menyebar melalui percikan atau droplet besar yang dikeluarkan manusia dari hidung dan mulut.
Karena itu droplet tersebut hanya terpapar ke tempat ia terjatuh seperti ke tanah atau benda-benda sekitar.
Namun, kini WHO mengakui bahwa tidak hanya droplet yang menyebabkan penularan, tapi mikro droplet yang bisa melayang-layang di udara dalam waktu lama, sehingga saat terhirup oleh pernafasan maka bisa menular kepada orang yang menghirupnya
Baca Juga: Pemerintah upayakan mencegah bencana dan penularan Covid-19 saat La Nina
"Kami telah membicarakan tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai jenis transmisi untuk virus corona Covid-19," kata Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO dalam penanganan virus corona Covid-19, seperti dikutip Kantor Berita Reuters pada Juli lalu.
Terkait hal ini, pemerintah Indonesia juga menaruh perhatian besar terhadap droplet. Lewat akun resmi @lawancovid19_id, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengingatkan agar kita berhati-hati pada drplet.
"Penyebaran utama COVID-19 adalah melalui droplet, yaitu cipratan liur berukuran sangat kecil yang bisa menyebar saat sedang berbicara, bersin, atau batuk," jelas KPCPEN.
Baca Juga: Daftar lengkap 33 hotel isolasi mandiri gratis di Jakarta
Nah, untuk menghindari droplet yang sudah terkontaminasi virus corona memasuki tubuh, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Pertama, selalu memakai masker saat berada di luar rumah.
Kedua, jaga jarak dengan menghindari tempat kerumunan
Ketiga, tidak berlama-lama saat berada di ruang tertutup
Keempat, mencuci tangan dengan menggunakan sabun secara berkala.
Oleh karenanya, melansir Kontan.co.id, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta agar masyarakat mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan demi pencegahan virus corona Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pada Juli lalu, menambahkan, airborn atau virus corona yang melayang-layang di udara ini awalnya merupakan temuan ilmuwan Jepang.
Baca Juga: Corona di Indonesia (12/10): Tambah 3.267 kasus, total 336.716 kasus!
Penyebaran virus corona covid-19 melalui udara ini kemungkinan besar antara lain melalui mikro droplet, atau partikel kecil yang keluar akibat ngomong atau apapun droplet yang mengapung-apung di ruangan tertutup dan berpendingin ruangan atau air conditioner (AC).
Dari hasil penelitian ilmuwan Jepang itu, kemampuan mengapung virus corona Covid-19 di udara paling minim selama 20 menit.
Karena itulah ia khawatir bila ada seorang penceramah yang sedang positif terinfeksi virus corona Covid-19 berceramah di satu ruangan tertutup dan berbicara selama satu jam.
Baca Juga: Lindungi diri, ini cara bos 3 Indonesia menggunakan masker
"Bisa kita dibayangkan berapa juta atau miliar virus corona Covid-19 yang berterbangan di satu ruangan itu. Kemudian orang yang ada diruangan tidak memakai masker dan menghisap udara itu sehingga menjadi sumber penularan dari mikro droplet (yang terpapar virus corona)," kata Muhadjir Effendy.
Atas dasar itulah WHO juga merekomendasikan kemungkinan penularan virus corona Covid-19 dari aerosol atau partikel-partikel kecil yang berterbangan dari mikro droplet.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Masker medis masih menjadi pilihan utama masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News