kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gula darah tinggi mengancam kesehatan, kenali gejalanya


Jumat, 05 Februari 2021 / 10:45 WIB
Gula darah tinggi mengancam kesehatan, kenali gejalanya
ILUSTRASI. Untuk menjaga kadar gula darah tetap moderat, tubuh memerlukan insulin.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tubuh kita secara alami memiliki gula. Gula darah diproduksi oleh hati dan otot, tetapi kebanyakan datang dari makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat. Dilansir Medical News Today, jumlah gula darah yang tepat bisa memberikan sel-sel dan organ tubuh energi.

Namun, gula darah tinggi bisa menyebabkan hiperglikemia. Untuk menjaga kadar gula darah tetap moderat, tubuh memerlukan insulin. Insulin adalah hormon yang mengarahkan sel tubuh untuk mengambil glukosa dan menyimpannya.

Jika insulin tidak cukup atau tidak berfungsi dengan optimal, gula darah akan menumpuk. Kondisi itu bisa menyebabkan kadar glukosa darah atau gula darah meningkat.

Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ, saraf dan pembuluh darah. Menurut Healthline, lonjakan gula darah dapat terjadi pada penderita diabetes karena tubuhnya tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Baca Juga: Cegah anemia dengan 5 makanan penambah hemoglobin ini

Gula darah tinggi yang tidak diobati bisa berbahaya, menyebabkan kondisi serius pada penderita diabetes yang disebut ketoasidosis. Gula darah tinggi kronis meningkatkan kemungkinan komplikasi diabetes yang serius seperti penyakit jantung, kebutaan, neuropati, dan gagal ginjal.

Gejala hiperglikemia biasanya dimulai ketika glukosa darah melebihi 250 mg/dL. Seseorang bisa mengalami gula darah tinggi di pagi hari, terutama bagi penderita diabetes. Gejala hiperglikemia akan semakin parah jika dibiarkan tidak terobati.

Ketika seseorang memiliki gula darah tinggi, beberapa gejala yang mungkin dirasakan antara lain:

  • Sakit kepala dan rasa sakit lainnya.
  • Sulit konsentrasi.
  • Sangat haus atau lapar.
  • Kelelahan.
  • Pengelihatan kabur.
  • Mulut terasa kering.
  • Kembung.
  • Sering ingin buang air kecil.

Baca Juga: 10 Madu hitam untuk kesehatan bila dikonsumsi secara rutin

Gula darah tinggi bisa memicu sejumlah komplikasi. Beberapa di antaranya:

Berat badan turun drastis

Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba atau berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, sehingga tubuh membakar otot dan lemak untuk energi.

Mati rasa dan kesemutan

Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di tangan, tungkai, dan kaki. Hal ini disebabkan oleh neuropati diabetik, komplikasi diabetes yang sering terjadi setelah kadar gula darah tinggi selama bertahun-tahun. Sementara komplikasi jangka panjangnya bisa membahayakan organ dan sistem tubuh.

Baca Juga: Catat, ini 7 makanan pembakar lemak yang bisa membantu diet

Kerusakan pembuluh darah bisa memicu komplikasi seperti:

  • Serangan jantung atau stroke
  • Kerusakan pada mata dan kehilangan pengelihatan.
  • Penyakit ginjal atau gagal ginjal.
  • Masalah saraf di kulit, terutama kaki, yang menyebabkan luka, infeksi, dan masalah penyembuhan luka.

Kadar gula darah memang fluktuatif sepanjang hari. Ketika kita mengonsumsi makanan, terutama makanan yang tinggi karbohidrat sederhana seperti roti, kentang, atau pasta, gula darah akan langsung mulai naik.

Jika gula darah Anda tinggi secara konsisten atau merasakan gejala dan komplikasi yang tak kunjung membaik, seperti terlalu sering buang air kecil atau berat badan yang drop, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Sebab, bisa saja itu merupakan indikasi diabetes atau masalah kesehatan lain.

Baca Juga: 9 Makanan yang efektif meredakan asam lambung

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah lonjakan gula darah, antara lain:

1. Menjaga berat badan sehat

Jika Anda memiliki berat badan berlebih, upayakan untuk menurunkannya hingga ke berat badan ideal. Menurunkan berat badan bisa membantu tubuh untuk lebih baik dalam menggunakan insulin.

2. Menakar asupan karbobidrat

Cobalah mulai menakar asupan karbohidrat harian. Misalnya, memanfaatkan aplikasi penghitung kalori di ponsel. Ketahui berapa kebutuhan karbohidrat harian tubuhmu dan buat perencanaan makan untuk mencegah lonjakan gula darah yang tak terduga. Agar lebih pasti, kamu juga bisa meminta bantuan ahli gizi untuk membantu menyusun pola makan.

Baca Juga: Biji alpukat efektif mengobati diabetes melitus, benarkah?

3. Mempelajari Indeks Glikemik (GI)

Riset menunjukkan bahwa tidak semua karbohidrat sama. Kamu bisa mempelajari GI dan melihat setiap GI dari karbohidrat yang kamu makan. Angka GI dapat memengaruhi gula darah dalam tubuh. Makanan tinggi GI bisa memicu lonjakan darah, daripada makanan rendah GI.

4. Mengontrol porsi makan

Seperti yang telah disebutkan, menurunkan berat badan atau menjaga berat badan ideal bisa membantu tubuh untuk lebih baik dalam menggunakan insulin. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengontrol porsi makan. Agar lebih rinci, kamu bisa memanfaatkan timbangan makanan untuk menimbang porsi makan secara lebih akurat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gula Darah Tinggi Mengancam Kesehatan, Kenali Gejalanya.

Editor: Nabilla Tashandra

Baca Juga: Penderita asam urat, jangan konsumsi 5 makanan ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×