kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Gejala baru Covid-19 panjang: Merasakan daging seperti sabun


Selasa, 29 Desember 2020 / 08:17 WIB
Gejala baru Covid-19 panjang: Merasakan daging seperti sabun
ILUSTRASI. Penderita Covid-19 dengan gejala anosmia panjang menunjukkan gejala hampir semua makanan berbau busuk. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Kasihan. Penderita Covid-19 dengan gejala anosmia panjang menunjukkan gejala hampir semua makanan berbau busuk, rasa daging seperti sabun dan kopi berbau asap mobil. 

Sarah Govier (44 tahun) dari Whitstable, Kent, terjangkit virus corona pada Mei dan seperti banyak orang lainnya, ia kehilangan indra penciumannya. 

Namun sekarang, ibu 2 anak itu mengatakan hampir "semua makanan berbau busuk" dan berat badannya turun karena dia hampir tidak bisa makan makanan favoritnya, seperti yang dilansir dari The Sun pada Minggu (27/12/2020). 

Dia mengatakan rasa daging seperti sabun atau parfum bunga, pasta gigi lebih seperti aroma bensin dari pada mint, dan kopi memiliki bau asap mobil. 

Baca Juga: Isolasi mandiri karena positif corona, apakah harus tes PCR?

Bawang putih dan bawang merah mengingatkannya pada campuran anjing basah dan air yang tergenang. Sementara kue coklat rasanya sangat tidak enak, sehingga dia harus meludahkannya. 
Govier, seorang terapis okupasi, kini telah membentuk grup dukungan Facebook, di mana anggotanya berbagi pengalaman, teori, dan tips "pelatihan bau". 

Dia berkata, "Kopi terasa tidak enak dan membersihkan gigi dengan pasta gigi terasa seperti menyikatnya dengan bensin. Itu keji!" 

Baca Juga: Duh! Varian baru virus corona sudah menyebar ke 16 negara, berikut daftarnya

"Awalnya, semua baunya pada dasarnya sama, jadi aroma kopi sama seperti jika seseorang sedang merokok atau seperti asap mobil," terang Govier.  

Indra penciuman yang berubah membuatnya juga sangat sensitif terhadap bau keringat dan urine, menjadi lebih bau dari sebelumnya. 

"Saya juga bisa mencium bau keringat dengan sangat kuat dalam situasi di mana Anda biasanya tidak menyadarinya, seperti saat saya agak kepanasan karena mengantar anak-anak ke sekolah," katanya.

"Sedikit keringat di pakaianku berbau seperti kubis busuk, dan ketika kamu bisa mencium dirimu sepanjang waktu, kamu menjadi sangat paranoid," lanjutnya. 

Hal itu membuat dia terus-menurus mengecek bau tubuhnya dengan bertanya kepada orang-orang di dekatnya. "Saya juga tidak ingin berolahraga karena bau keringat yang mengerikan!" 

Baca Juga: Kenali, berikut gejala virus corona tak biasa alias kurang umum menurut WHO

Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan Profesor Nirmal Kumar mengatakan gejala "sangat aneh", yaitu parosmia, tampaknya mempengaruhi kaum muda dan petugas kesehatan. 

Dia termasuk di antara petugas medis pertama yang mengidentifikasi anosmia (kehilangan penciuman) sebagai indikator virus corona pada Maret. Kemudian, mendesak Kesehatan Masyarakat Inggris untuk menambahkannya ke daftar gejala Covid-19, berbulan-bulan sebelum menjadi pedoman resmi. 

Ia telah merawat dan mempelajari pasien dengan anosmia jangka panjang, sesuatu yang dia katakan telah mempengaruhi ribuan orang di seluruh Inggris. 

Baca Juga: Gejala baru Covid-19 berkepanjangan: Halusinasi mencium bau menyengat

Lalu, prof Kumar melihat beberapa dari mereka pulih, tapi kemudian mengalami parosmia. Dia mengatakan kepada kantor berita PA, "Pagi ini saya melihat 2 pasien dengan parosmia. Satu mengatakan mereka bisa mencium bau ikan di tempat bau lain, dan pasien lain bisa mencium bau terbakar ketika tidak ada asap di sekitarnya." 

Keduanya adalah petugas kesehatan, menurut laporan Kumar. “Bagi sebagian orang, ini sangat mengganggu mereka. Kami menyebutnya virus neurotropik,” ujarnya. "Artinya, virus ini memengaruhi saraf di atap hidung, seperti guncangan pada sistem saraf Anda, dan saraf menjadi tidak berfungsi," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wanita dengan Gejala Covid-19 Jangka Panjang Ini Rasakan Daging Seperti Sabun"
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Selanjutnya: Ragam reaksi setelah mendapatkan vaksin Covid-19, begini penjelasan medisnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×