Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Fisura ani adalah robekan kecil pada jaringan tipis di sekitar anus atau mukosa. Salah satu penyebab fisura ani adalah buang air besar dengan feses terlalu keras atau besar.
Selain itu, salah satu gejala fisura ani biasanya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar. Penderita fisura ini juga dapat mengalami kejang pada bagian otot anus (sfingter anal).
Fisura ani sangat umum terjadi pada bayi muda tetapi dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Sebagian besar fisura ani membaik dengan perawatan sederhana, seperti peningkatan asupan serat.
Namun, beberapa kasus fisura ani membutuhkan pengobatan dan operasi untuk mengatasinya.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah
Gejala fisura ani
Dirangkum dari laman Mayo Clinic, berikut adalah gejala fisura ani:
- Nyeri, terkadang parah, saat buang air besar
- Nyeri setelah buang air besar yang bisa bertahan hingga beberapa jam
- Terdapat bercak darah pada tinja
- Sedikit sobekan yang terlihat pada kulit di sekitar anus
- Benjolan kecil di sekitar fisura ani
Baca Juga: 4 Cara mengatasi susah buang air besar
Cara mengobati fisura ani
Sementara itu, dirangkum dari laman www.nhs.uk, berikut adalah cara mengobati fisura ani:
- Perbanyak konsumsi serat seperti buah dan sayur
- Tetap terhidrasi dengan baik dengan minum banyak cairan
- Tidak mengabaikan keinginan untuk buang air besar. Hal ini dapat menyebabkan feses mengering dan menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan
- Berolahraga secara teratur. Setidaknya lakukan 150 menit aktivitas fisik setiap minggu
- Untuk membantu meredakan rasa sakit bisa dengan mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen, atau dengan merendam pantat dalam air hangat beberapa kali sehari, terutama setelah buang air besar.
Kapan harus ke dokter?
Temui dokter Anda jika Anda mengalami nyeri saat buang air besar atau melihat darah pada tinja.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah
Penyebab fisura ani
Penyebab umum fisura ani adalah:
- Feses yang besar atau keras
- Sembelit dan mengejan saat buang air besar
- Diare kronis
- Hubungan seks anal
- Persalinan
Penyebab fisura ani yang kurang umum meliputi:
- Penyakit Crohn atau penyakit radang usus lainnya
- Kanker anus
- HIV (Human Immunodeficiency Virus)
- Tuberkulosis
- Sifilis atau raja singa
Baca Juga: Ini 4 penyebab BAB berdarah yang perlu Anda waspadai
Faktor risiko fisura ani
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena fisura ani adalah:
- Sembelit: Mengejan terlalu kuat saat buang air besar dan feses yang keras meningkatkan risiko robekan.
- Persalinan: Fisura ani lebih sering terjadi pada wanita setelah melahirkan.
- Penyakit Crohn: Penyakit radang usus ini menyebabkan peradangan kronis pada saluran usus, yang dapat membuat lapisan saluran anus lebih rentan robek.
- Hubungan seks anal
- Usia: Fisura ani dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada bayi dan orang dewasa paruh baya.
Baca Juga: Anda Patut Waspada! Berikut Ini 5 Penyebab BAB Berdarah
Komplikasi fisura ani
Komplikasi fisura ani dapat meliputi:
- Fisura ani kronis: Fisura ani yang gagal sembuh dalam waktu delapan minggu dianggap kronis dan mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut.
- Kambuh: Setelah Anda mengalami fisura ani, Anda cenderung dapat mengalami fisura ani lagi.
- Robekan yang meluas ke otot-otot di sekitarnya: Fisura ani dapat meluas ke cincin otot yang menahan anus Anda tertutup (sphincter anal internal), sehingga fisura ani Anda lebih sulit untuk sembuh.
Nah, itulah penjelasan mengenai fisura ani adalah robekan kecil pada jaringan tipis di anus, penyebab fisura ani, gejala fisura ani, serta cara mengobati fisura ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News