kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.323   -108,00   -0,66%
  • IDX 7.163   20,76   0,29%
  • KOMPAS100 1.043   2,50   0,24%
  • LQ45 814   1,99   0,25%
  • ISSI 224   0,75   0,34%
  • IDX30 425   1,38   0,33%
  • IDXHIDIV20 505   1,40   0,28%
  • IDX80 117   0,14   0,12%
  • IDXV30 119   -0,12   -0,11%
  • IDXQ30 139   0,17   0,12%

Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli


Kamis, 18 Februari 2021 / 08:24 WIB
Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli
ILUSTRASI. Meskipun kasus Covid-19 terus menurun dan banyak warga menerima vaksinasi, virus corona sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat.


Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kemungkinan SARS-CoV-2 akan tetap ada, kata para ahli kesehatan.

“Tampaknya virus ini kemungkinan besar akan tetap endemik di sejumlah populasi setidaknya untuk beberapa tahun, mungkin tanpa batas,” kata Tosh.

Sebuah studi pada bulan Januari menemukan bahwa virus itu dapat bergabung dengan barisan virus corona manusia yang ringan dan menyebabkan dingin dalam jangka panjang,” menurut para ilmuwan Universitas Emory dan Penn State University.

Model yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Science, membandingkan SARS-CoV-2 dengan empat virus corona flu biasa ditambah virus SARS dan MERS, yang muncul masing-masing pada tahun 2003 dan 2012.

Peneliti menentukan dari model bahwa jika novel coronavirus terus beredar di populasi umum dan kebanyakan orang terpapar sejak masa kanak-kanak, itu dapat ditambahkan ke daftar flu biasa.

Baca Juga: Kasus di Indonesia kembali tembus angka 10.000, kenali 25 gejala corona menurut WHO

Namun, menurut para ahli, masa depan virus corona bergantung pada banyak hal yang tidak diketahui. Misalnya saja, saat ini muncul varian baru dari Inggris dan Afrika Selatan, yang menurut penelitian mungkin lebih mudah menular. 

Pejabat Kesehatan AS lebih mengkhawatirkan varian Afrika Selatan, karena data yang muncul menunjukkan vaksin Covid-19 yang ada tampaknya kurang efektif melawan varian ini. 

Tosh memprediksi, bakal ada lebih banyak varian muncul seiring dengan meningkatnya kekebalan dan vaksin memaksa virus corona untuk bermutasi.

"Akan sulit untuk memproyeksikan seperti apa kondisi ini dalam lima tahun dari sekarang," katanya.

Selanjutnya: Kasus di Indonesia kembali tembus angka 10.000, kenali 25 gejala corona menurut WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×