kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli


Kamis, 18 Februari 2021 / 08:24 WIB
Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli
ILUSTRASI. Meskipun kasus Covid-19 terus menurun dan banyak warga menerima vaksinasi, virus corona sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat.


Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Empat virus corona flu biasa, yang dianggap saudara SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dianggap endemik di sebagian besar dunia, termasuk AS, kata Burke.

“Kami tidak memperhatikan mereka. Mereka ditransimiskan, mereka konstan,” katanya. 

Banyak penyakit anak-anak juga endemik, katanya. Campak, misalnya, dulunya merupakan penyakit endemik di AS.

“Dulu… hal itu biasa. Semua orang bisa terinfeksi," kata Burke. 

Tetapi vaksin masa kanak-kanak membantu menghambat penularan, hampir menghilangkan campak dari AS.

Baca Juga: Lagi! Varian baru Covid-19 B1525 ditemukan di Inggris, berpotensi mengkhawatirkan

Namun, campak masih dianggap endemik di beberapa bagian dunia, kata Tosh. Jika virus yang sangat menular dibawa dari negara lain, itu dapat menyebabkan wabah dan kemungkinan menyebabkan epidemi di AS.

Misalnya, serangkaian wabah pada 2019 menyebabkan lebih dari 1.200 kasus campak di AS - jumlah kasus tertinggi yang tercatat di negara itu sejak 1992, menurut CDC. Badan tersebut mengaitkan wabah itu dengan para pelancong yang terkena campak di luar negeri dan sekelompok orang yang tidak divaksinasi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×