kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.679   3,00   0,02%
  • IDX 8.554   32,61   0,38%
  • KOMPAS100 1.185   4,90   0,42%
  • LQ45 860   2,38   0,28%
  • ISSI 302   2,30   0,77%
  • IDX30 443   -0,37   -0,08%
  • IDXHIDIV20 513   -0,09   -0,02%
  • IDX80 133   0,67   0,51%
  • IDXV30 137   0,38   0,28%
  • IDXQ30 142   -0,06   -0,04%

Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli


Kamis, 18 Februari 2021 / 08:24 WIB
Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli
ILUSTRASI. Meskipun kasus Covid-19 terus menurun dan banyak warga menerima vaksinasi, virus corona sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat.


Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Empat virus corona flu biasa, yang dianggap saudara SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dianggap endemik di sebagian besar dunia, termasuk AS, kata Burke.

“Kami tidak memperhatikan mereka. Mereka ditransimiskan, mereka konstan,” katanya. 

Banyak penyakit anak-anak juga endemik, katanya. Campak, misalnya, dulunya merupakan penyakit endemik di AS.

“Dulu… hal itu biasa. Semua orang bisa terinfeksi," kata Burke. 

Tetapi vaksin masa kanak-kanak membantu menghambat penularan, hampir menghilangkan campak dari AS.

Baca Juga: Lagi! Varian baru Covid-19 B1525 ditemukan di Inggris, berpotensi mengkhawatirkan

Namun, campak masih dianggap endemik di beberapa bagian dunia, kata Tosh. Jika virus yang sangat menular dibawa dari negara lain, itu dapat menyebabkan wabah dan kemungkinan menyebabkan epidemi di AS.

Misalnya, serangkaian wabah pada 2019 menyebabkan lebih dari 1.200 kasus campak di AS - jumlah kasus tertinggi yang tercatat di negara itu sejak 1992, menurut CDC. Badan tersebut mengaitkan wabah itu dengan para pelancong yang terkena campak di luar negeri dan sekelompok orang yang tidak divaksinasi.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×