Penulis: Virdita Ratriani
Masker kain SNI tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri
- Masker harus memiliki minimal dua lapis kain.
- Kombinasi bahan yang paling efektif digunakan adalah kain dari serat alam seperti katun, ditambah dua lapisan kain chiffon mengandung polyester-spandex yang mampu menyaring 80-99% partikel, tergantung pada ukuran partikelnya.
- Daya serap sebesar ≤ 60 detik.
- Kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/kg.
- Tahan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam dan basa, serta saliva.
- Lulus uji efisiensi filtrasi bakteri dengan ambang batas ≥ 60 persen.
- Mutu masker mampu bertahan di tekanan differensial dengan ambang batas ≤ 15.
Baca Juga: Hati-hati, face shield tak benar-benar mencegah virus Corona
Masker kain SNI tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel
- Masker harus memiliki minimal dua lapis kain.
- Kombinasi bahan yang paling efektif digunakan adalah kain dari serat alam seperti katun, ditambah dua lapisan kain chiffon mengandung polyester-spandex yang mampu menyaring 80-99% partikel, tergantung pada ukuran partikelnya.
- Daya serap sebesar ≤ 60 detik.
- Kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/kg.
- Tahan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam dan basa, serta saliva.
- Lulus uji efisiensi filtrasi bakteri dengan ambang batas ≥ 60 persen.
- Mutu masker mampu bertahan di tekanan differensial dengan ambang batas ≤ 21.
SNI 8914:2020 juga menetapkan kadar logam terekstraksi maksimum, ketahanan terhadap pembahasan permukaan minimum melalui uji siram, kadar PFOS dan PFOA pada masker kain yang menggunakan anti air. Serta nilai aktivitas antibakteri minimum pada masker kain yang menggunakan antibakteri.
Baca Juga: Masker scuba dilarang, masker kain jadi penopang bisnis masker