kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berapa batasan makan mi instan yang baik bagi kesehatan?


Kamis, 16 Juli 2020 / 12:03 WIB
Berapa batasan makan mi instan yang baik bagi kesehatan?
ILUSTRASI. Makan mi instan harus dibatasi demi kesehatan. Foto KONTAN/Elsiabeth Adventa?KONTAN/Elisabeth Adventa


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Makan mi instan memang enak. Tak heran, banyak yang suka makan mi instan, apalagi anak-anak. Namun, makan mi instan harus dibatasi.

Profesor dari Harvard dan ahli diet Mount Elizabeth Hospital menjelaskan terkait hal tersebut. Mi instan bukanlah pengganti makanan, oleh karena itu tak ada saran rekomendasi jumlah konsumsi mi instan.

Baca juga: Manfaat mentimun untuk kesehatan tubuh Anda 

Hal tersebut disampaikan oleh ahli diet Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien, seperti dikutip dari The Strait Times via Kompas.com. Namun menurut Vien, batas aman makan mi instan dalam seminggu adalah 1-2 kali. 

Sementara Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard, merekomendasikan untuk konsumsi mi instan 1-2 kali dalam sebulan, melansir The New York Times via Kompas.com. Makan mi instan beberapa kali dalam seminggu, kata dia, dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Dampak konsumsi mi instan Berdasarkan Vien, mi instan mengandung banyak lemak, lemak jenuh, dan natrium. Sementara serta, protein, vitamin, dan mineralnya sedikit. Dalam sebungkus mi instan lengkap dengan satu paket bumbu mengandung sampai 1.700 miligram natrium. Jumlah tersebut 85 persen lebih banyak dari rekomendasi jumlah asupan natrium harian.

Menurutnya, konsumsi garam atau natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke. Kalau ada orang yang hanya makan mi instan saja tiap hari, ia akan mengalami kurang gizi seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Tidak ingin terkena kanker payudara? Begini cara mencegahnya 

Vien mengumpamakan konsumsi mi tersebut 3 kali sehari. Pasalnya, mereka tidak mendapatkan jumlah nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, vitamin, dan mineral guna mendukung kesehatan. 

Berpengaruh lebih pada kesehatan wanita

Mi instan tampaknya cenderung lebih memengaruhi kesehatan wanita dibandingkan pria. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Hyun Joon Shin dari Baylor Heart and Vascular Hospital di Texas, pemimpin penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition.

Baca juga: Olahraga sepeda membakar kalori berapa? Ini rinciannya 

Mengutip The Daily Mail via Kompas.com, penelitian tersebut difokuskan di Korea Selatan yang merupakan negara pemakan mi instan terbanyak di dunia. Menurutnya, hal tersebut dapat dikaitkan dengan perbedaan biologis antara wanita dan pria dari segi hormon seks dan metabolisme.

Namun, penemuan tersebut kemungkinan karena wanita lebih mungkin melaporkan secara akurat apa yang dimakan setiap hari. Faktor potensial lainnya dalam perbedaan gender tersebut adalah bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mi dalam stirofoam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen. Pernyataan Shin tersebut pun didukung oleh Hu yang menyampaikan bahwa efek kesehatan tersebut tak terlihat pada pria sebab wanita lebih rinci dalam melaporkan diet mereka.

Selain itu, efek kesehatan lebih terlihat pada wanita mungkin karena mereka lebih sensitif terhadap diet karbohidrat, natrium, dan lemak jenuh pasca-menopause.

(Yuharrani Aisyah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Batas Maksimal Makan Mi Instan dalam Sebulan?", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×