Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Berpengaruh lebih pada kesehatan wanita
Mi instan tampaknya cenderung lebih memengaruhi kesehatan wanita dibandingkan pria. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Hyun Joon Shin dari Baylor Heart and Vascular Hospital di Texas, pemimpin penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition.
Baca juga: Olahraga sepeda membakar kalori berapa? Ini rinciannya
Mengutip The Daily Mail via Kompas.com, penelitian tersebut difokuskan di Korea Selatan yang merupakan negara pemakan mi instan terbanyak di dunia. Menurutnya, hal tersebut dapat dikaitkan dengan perbedaan biologis antara wanita dan pria dari segi hormon seks dan metabolisme.
Namun, penemuan tersebut kemungkinan karena wanita lebih mungkin melaporkan secara akurat apa yang dimakan setiap hari. Faktor potensial lainnya dalam perbedaan gender tersebut adalah bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mi dalam stirofoam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen. Pernyataan Shin tersebut pun didukung oleh Hu yang menyampaikan bahwa efek kesehatan tersebut tak terlihat pada pria sebab wanita lebih rinci dalam melaporkan diet mereka.
Selain itu, efek kesehatan lebih terlihat pada wanita mungkin karena mereka lebih sensitif terhadap diet karbohidrat, natrium, dan lemak jenuh pasca-menopause.
(Yuharrani Aisyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Batas Maksimal Makan Mi Instan dalam Sebulan?",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News