kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini penanganan komprehensif penyakit saraf akibat diabetes melitus


Senin, 20 Juli 2020 / 10:50 WIB
Begini penanganan komprehensif penyakit saraf akibat diabetes melitus
ILUSTRASI. Diabetes


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Jangan asal makan, ini waktu terbaik untuk sarapan

Itu sebabnya, DM harus segera diwaspadai. Tatalaksana penyakit saraf terkait diabetes secara konvensional meliputi pengendalian kadar gula darah, terapi medikamentosa yaitu obat-obatan serta suplemen, serta terapi non-obat seperti fisioterapi dan akupunktur.

Nelfidayani, dokter spesialis rehabilitasi medik Klinik Hayandra menjelaskan, rehabilitasi medik memegang peranan penting dalam pencegahan dan penanganan komplikasi gangguan saraf pada DM, termasuk stroke dan neuropati diabetik yang dapat menyebabkan kaki diabetes.

Aktivitas fisik yang sesuai dapat membantu mengendalikan kadar gula darah bersamaan dengan penggunaan obat pada pasien DM. Pemeriksaan dan perawatan kaki secara rutin harus dilakukan.

"Senam kaki meliputi latihan lingkup gerak sendi dan latihan penguatan otot kaki, serta penggunaan sepatu yang sesuai, merupakan contoh tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kaki diabetes," jelas Dr Nelfidayani.

Dr. Nelfi menambahkan, pada kasus DM yang sudah terjadi gangguan saraf tepi (neuropati), sepertiga kasus mengalami nyeri neuropatik pada tungkai yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Manfaat buah pisang untuk kesehatan yang wajib Anda tahu

Selain penggunaan obat-obatan, terapi laser intensitas tinggi dapat membantu mengurangi nyeri neuropatik. Terapi laser intensitas tinggi memungkinkan penetrasi jaringan dalam dan merupakan terapi nyeri yang kuat namun tidak membuat ketagihan.

Melalui proses transfer energi alami yang disebut fotobiomodulasi dan efek fotomekanis, laser dapat mempercepat penyembuhan dan regenerasi jaringan.

Terapi laser intensitas tinggi bekerja dengan menstimulasi sirkulasi darah di daerah yang terkena, dan darah kaya oksigen yang kaya nutrisi membantu memperbaiki serat saraf dan mengoptimalkan fungsinya. "Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya rasa sakit dan ketidaknyamanan," pungkas Dr Nelfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×