kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Batuk dan Nyeri Tenggorokan Jadi Ciri Awal, Kenali 12 Gejala Lain Varian Omicron


Rabu, 02 Februari 2022 / 23:10 WIB
Batuk dan Nyeri Tenggorokan Jadi Ciri Awal, Kenali 12 Gejala Lain Varian Omicron
ILUSTRASI.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Varian Omicron di Indonesia semakin menyebar di Indonesia. Batuk dan nyeri tenggorokan jadi ciri awal, kenali 12 gejala lain varian Omicron.

Hingga 31 Januari 2022, total ada 2.980 kasus varian Omicron di negara kira. Dari jumlah itu, sebanyak 1.601 merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan 1.039 berasal dari transmisi lokal. 

"Dan masih dalam pemeriksaan epidemologi 340," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Senin (31/1), dilansir dari Kompas.com.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, kebanyakan pasien varian Omicron yang dirawat di tempat ia bertugas, RS Persahabatan, menunjukkan gejala batuk dan nyeri tenggorokan.

Baca Juga: Jangan Menunggu Demam, Begini 2 Gejala Awal Terpapar Varian Omicron

​Gejala awal Omicron berbeda dari Delta

Gejala awal varian Omicron berbeda dengan varian Alpha, Beta, dan Delta. Setelah terpapar ketiga varian itu, mulanya pasien akan mengalami demam. Hal itu tidak dirasakan oleh pasien Omicron.

"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumahsakit kami, demam hanya 18 sampai 20 persen untuk pasien Omicron," kata Erlina. 

"Kemudian, juga tidak ada sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya, tidak ada krusakan pada paru-paru," ungkap dia, seperti dikutip Kompas.com.

Erlina menjelaskan, hal itu lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus SARS-Cov-2 yang telah bermutasi pada varian Omicron di saluran napas atas. 

"Jadi, enggak sampai ke bawah. Kalau sampai, sedikit saja (kasusnya), enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," ujarnya. 

Baca Juga: 7 Tempat Ini Berpotensi Jadi Pusat Penularan Varian Omicron



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×