Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sehingga, Erlina berpesan, jika masyarakat merasakan gatal dan nyeri tenggorokan juga batuk, segera memeriksakan diri.
"Itu kondisi saat ini yang kita curigai sebagai Omicron. Enggak sampai demam, jadi jangan menunggu demam. Apalagi, kalau ada riwayat (kontak) dengan (pasien) Omicron, segera periksakan diri," imbuh dia.
Sejak teridentifikasi pertama kali di Afrika Selatan pada November tahun lalu, Omicron telah menyebar lebih dari dua bulan, yang lebih dari cukup bagi orang untuk melaporkan gejala varian ini.
Business Insider, menggunakan data dari Zoe COVID Symptom Study, mencatat 14 gejala teratas dari varian Omicron. Data hingga 5 Januari lalu berdasarkan kasus varian Omicron di Inggris Raya.
Baca Juga: Sudah 93%, Varian Omicron Semakin Mendominasi Kasus Covid-19 Global
Gejala Omicron Umum hingga Serius
Persentase menunjukkan orang yang melaporkan memiliki gejala tersebut. Berikut 14 gejala teratas dari varian Omicron, melansir Deseret News yang mengutip laporan Business Insider:
- hidung berair 73%
- sakit kepala 68%
- kelelahan 64%
- bersin 60%
- sakit tenggorokan 60%
- batuk terus-menerus 44%
- suara serak 36%
- menggigil 30%
- demam 29%
- pusing 28%
- kabut otak 24%
- nyeri otot 23%
- kehilangan penciuman 19%
- nyeri dada 19%
Sementara lima gejala paling umum dari varian Omicron, menurut analisis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) adalah batuk, kelelahan, hidung tersumbat, pilek, dan nyeri.
Baca Juga: Waspada! WHO Sebut BA.2 atau Omicron Siluman Sudah Terdeteksi di 57 Negara