kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahaya konsumsi susu kental manis sehari-hari, salah satunya diabetes


Kamis, 21 November 2019 / 00:01 WIB
Bahaya konsumsi susu kental manis sehari-hari, salah satunya diabetes
ILUSTRASI. Bahaya konsumsi susu kental manis sehari-hari, salah satunya diabetes


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahaya susu kental manis bila dikonsumsi sehari-hari salah satunya bisa sebabkan diabetes. Namun tak hanya diabetes, bahaya susu kental manis bisa mengancam kesehatan lainnya.

Terlebih usai imbauan BPOM terkait tingginya kandungan gula yang bisa menimbukan bahaya susu kental manis yang lain.

Susu kental manis (SKM) sempat menjadi konsumsi umum pengganti susu di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Perusahaan susu nomor 1 Amerika mendeklarasikan bangkrut!

Sayangnya, pada tahun lalu terungkap bahwa kandungan susu di dalam SKM lebih sedikit dibandingkan kandungan gulanya.

Kadar gula di dalam SKM itu tak hanya menjadi salah satu bahan pengawet melainkan juga menimbulkan rasa manis yang disukai anak-anak.

Meski begitu, kandungan gula di dalam SKM bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius terlebih bila dikonsumsi terlalu sering.

Oleh karenanya, BPOM pernah mengimbau agar masyarakat tidak mengganti konsumsi susu dengan SKM.

Baca Juga: Bahaya kesehatan di balik nikmat sruput minuman boba

Melansir dari laman Kompas.com, BPOM resmi menyatakan susu kental manis mengandung susu banyak gula.

Hal ini diungkap oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito bahwa SKM mengandung susu yang dipekatkan sebelum ditambahkan gula yang menjadikannya manis.

"Air (susu)-nya dikeluarkan, di-evaporate, di-condense, dikentalkan kemudian ditambah gula. Jadi lemaknya itu terkonsentrasi terus ditambah gula," kata Penny saat konferensi pers di Kantor BPOM, Senin (9/7).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Tetty Sihombing, Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM.

"Yang harus diikuti dalam persyaratan susu kental manis adalah kandungan lemak susu tidak kurang dari delapan persen, protein kurang dari enam setengah persen," kata Tetty.

Baca Juga: Cegah kanker atau sakit jantung, kenali 3 lemak makanan ini

"Jadi kalau industrinya bermain-main dengan kandungan lemak susu dan protein, dia harus mengatur agar kandungan gula ini berfungsi sebagai pengawet," imbuhnya.

Sebelumnya, BPOM mengeluarkan Surat Edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3).

Melansir dari laman Tribun Kesehatan, berikut isi Surat Edaran tersebut.

a. Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apapun.

b. Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi.

Produk susu lain, antara lain susu sapi/ susu yang dipasteurisasi/ susu yang disterilisasi/ susu formula/ susu pertumbuhan.

c. Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.

d. Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.

Baca Juga: Makanan dengan kandungan lemak tinggi ini justru baik bagi kesehatan

Karena edaran tersebut, masyarakat sempat dibuat geger.

Lantas apa sebenarnya bahaya susu kental manis bila dikonsumsi sehari-hari?

1. Berbahaya bagi anak-anak

Kandungan gula yang terlalu tinggi pada SKM sangat tidak dianjurkan bila dikonsumsi berlebih bagi anak-anak.

Hal itu diungkap oleh dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes seperti yang dilansir dari laman Kompas.com, pada Rabu (20/11).

"Sebagai sumber energi iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula," kata Dr. Rita Ramayulis.

Baca Juga: Mempertemukan saudara satu susu lewat aplikasi Lactashare

2. Sebabkan Masalah Gigi

Kandungan gula yang tinggi pada SKM dapat memicu masalah gigi. Hal ini jugalah yang diterangkan Dr. Rita Ramayulis terkait bahaya SKM.

"Anak-anak yang suka konsumsi gula tinggi dalam bentuk susu dan tidak langsung membersihkannya, maka akan memicu caries dentis (gigi karies). Penelitian tentang ini sudah banyak di jurnal kedokteran," kata Dr. Rita.

3. Sebabkan Diabetes hingga Obesitas

Mengonsumsi SKM sesuai anjuran gizi, yaitu dua gelas sehari nyatanya bisa berisiko terhadap penyakit diabetes dan obesitas.

"Jika kemudian seorang anak minum susu dari susu kental manis sebanyak dua gelas per hari, seperti anjuran gizi seimbang, maka asupan gulanya sangat melebihi dari pembagian makan sehari yang seimbang untuk anak, ini saya sayangkan sekali," kata Rita.

Baca Juga: Deg-degan saat minum kopi? Begini cara mencegahnya

4. Kandungannya Tak Sama Seperti Susu Sapi

Kandungan SKM berbeda dengan susu sapi. Pasalnya, kadar vitamin, protretin dalam SKM lebih rendah dan tinggi gula.

Sementara itu, pada susu sapi tinggi kandungan vitamin A, D, kalsium, karbohidrat, lemak, protein, dan zat besi.

5. Berbahaya Bagi Penderita Alergi Laktosa

Baca Juga: Menyeruput lagi peluang laba dari minuman kekinian

Melansir dari laman heallthline, salah satu bahaya SKM bisa terjadi pada penderita alergi protein susu sapi.

Orang yang tidak toleran terhadap kandungan laktosa tidak cocok mengonsumsi SKM. (Novita Desy Prasetyowati)

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Sebabkan Diabetes, Inilah Bahaya Susu Kental Manis Bila Dikonsumsi Sehari-hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×