Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya, BPOM mengeluarkan Surat Edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3).
Melansir dari laman Tribun Kesehatan, berikut isi Surat Edaran tersebut.
a. Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apapun.
b. Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi.
Produk susu lain, antara lain susu sapi/ susu yang dipasteurisasi/ susu yang disterilisasi/ susu formula/ susu pertumbuhan.
c. Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
d. Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.
Baca Juga: Makanan dengan kandungan lemak tinggi ini justru baik bagi kesehatan
Karena edaran tersebut, masyarakat sempat dibuat geger.
Lantas apa sebenarnya bahaya susu kental manis bila dikonsumsi sehari-hari?
1. Berbahaya bagi anak-anak
Kandungan gula yang terlalu tinggi pada SKM sangat tidak dianjurkan bila dikonsumsi berlebih bagi anak-anak.
Hal itu diungkap oleh dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes seperti yang dilansir dari laman Kompas.com, pada Rabu (20/11).
"Sebagai sumber energi iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula," kata Dr. Rita Ramayulis.
Baca Juga: Mempertemukan saudara satu susu lewat aplikasi Lactashare
2. Sebabkan Masalah Gigi
Kandungan gula yang tinggi pada SKM dapat memicu masalah gigi. Hal ini jugalah yang diterangkan Dr. Rita Ramayulis terkait bahaya SKM.
"Anak-anak yang suka konsumsi gula tinggi dalam bentuk susu dan tidak langsung membersihkannya, maka akan memicu caries dentis (gigi karies). Penelitian tentang ini sudah banyak di jurnal kedokteran," kata Dr. Rita.
3. Sebabkan Diabetes hingga Obesitas
Mengonsumsi SKM sesuai anjuran gizi, yaitu dua gelas sehari nyatanya bisa berisiko terhadap penyakit diabetes dan obesitas.