Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melatonin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus tidur-bangun. Biasanya melatonin digunakan untuk mengobati insomnia dan meningkatkan kualitas tidur.
Namun beberapa penelitian menemukan, melatonin juga dapat membantu pengobatan refluks asam. Menurut satu penelitian pada 36 orang, mengonsumsi melatonin, selama 4-8 minggu mengurangi gejala Gerd. Penelitian lain menemukan, kadar melatonin yang rendah meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan refluks asam.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan melatonin dapat membantu melindungi sistem pencernaan dari peradangan esofagus. Dengan begitu, melatonin dapat mencegah masalah kesehatan jangka panjang yang terkait dengan Gerd.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Asam Urat Menyerang Lutut, Biasanya Berlangsung 3-10 Hari
4. Betaine HCl dengan pepsin
Kadar asam lambung yang rendah dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta menyebabkan berbagai efek samping. Termasuk refluks asam.
Dalam satu studi pada enam orang yang memiliki kadar asam lambung rendah ditemukan, konsumsi 1500 mg betaine hidroklorida (HCl) dapat meningkatkan asam lambung. Selain itu, apabila konsumsi betain hidroklorida (HCI) dikombinasikan dengan pepsin, dapat secara signifikan mengurangi gejala seperti sakit perut dan rasa terbakar.
Pepsin adalah enzim pencernaan pada asam lambung yang dapat memecah protein menjadi unit lebih kecil. Pepsin dapat ditemukan di banyak suplemen.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada cukup bukti untuk memastikan keefektifan konsumsi betaine HCl atau pepsin untuk meningkatkan keasaman lambung.
Oleh karenanya, masih dibutuhkan banyak penelitian untuk membuktikan efektivitas tersebut.
Baca Juga: Selain Melancarkan Pencernaan, Ini Manfaat Air Jahe Jika Diminum secara Rutin