kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bagaimana pengobatan virus corona secara tradisional di China? Ini penjelasannya


Senin, 29 Juni 2020 / 19:35 WIB
Bagaimana pengobatan virus corona secara tradisional di China? Ini penjelasannya
ILUSTRASI. Seorang petugas medis dengan pakaian pelindung melakukan tes asam nukleat untuk warga di sebuah daerah perumahan di Wuhan, kota di China yang terkena penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) paling parah, provinsi Hubei, China, Jumat (15/5/2020). REUTE


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Perdagangan hewan liar

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun ini pun memunculkan sorotan pada pengobatan tradisional China terkait dengan perdagangan hewan liar. Komisi Kesehatan Nasional China dikritik setelah merekomendasi penyuntikan berisi bubuk empedu beruang sebagai pengobatan virus corona.

Baca juga: Pertengahan 2020, diskon mobil baru mencapai Rp 100 juta hingga Rp 300 juta 

Baru-baru ini China melarang penggunaan trenggiling, satwa langka yang sisiknya kerap digunakan sebagai obat tradisional. Meski demikian, para pegiat perlindungan satwa khawatir meningkatnya popularitas produk-produk obat tradisional China akan mendorong perburuan dan perdagangan satwa liar secara ilegal. "Kalaupun spesies-spesies terancam punah ini punya khasiat pengobatan, kita seharusnya memakai produk botani sebagai alternative dalam praktik TCM," kata Dr Lixing Lao, profesor jurusan pengobatan China di Universitas Hong Kong, kepada BBC.

Sementara itu, sejumlah langkah pemerintah dan media di China untuk mempromosikan pengobatan tradisional tampaknya justru menjadi bumerang. Pada Maret lalu, para pejabat pemerintah daerah di Provinsi Yunnan menuai kritik dari masyarakat setelah muncul laporan bahwa para pelajar dipaksa mengonsumsi obat tradisional sebagai syarat untuk bisa kembali ke sekolah.

Kemudian, draf aturan yang dirancang pemerintah Kota Beijing untuk menghukum orang-orang yang "mencemarkan nama baik" TCM dihujani kritik. "Sains bisa berdiri menghadapi pertanyaan. Pengobatan tradisional China tidak bisa ditanyai, jadi pengobatan tradisional China bukan sains," sebut seorang pengguna Weibo.

Dr Lao menegaskan bahwa satu-satunya cara agar TCM bisa diterima khalayak dunia adalah "melalui bukti ilmiah, bukan propaganda"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seperti Apa Pengobatan Tradisional China untuk Covid-19?", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×