Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
TCM
Bagaimana pun, pengobatan tradisional China yang kerap disingkat TCM ( traditional Chinese medicine) terus naik di China dan permintaannya meningkat di dunia. Dewan Negara China tahun lalu memperkirakan industri TCM akan bernilai US$ 420 miliar pada akhir 2020. Presiden Xi Jinping mengaku dirinya "fans berat" pengobatan kuno dan menyebutnya "harta peradaban China".
Namun, Yanzhong Huang, anggota senior urusan kesehatan dunia dalam Dewan Hubungan Luar Negeri China, mencatat "keselamatan dan kemampuan memproduksi hasil yang diinginkan menjadi masalah di sektor TCM dan banyak orang China masih memilih kedokteran modern ketimbang TCM". Institut Nasional untuk Pengendalian Makanan dan Obat-obatan China tahun lalu menemukan racun dalam sejumlah sampel TCM.
Baca juga: Perhatian, jangan download game ini dari Play Store! Ada program jahatnya
Permainan 'soft power'
Meski Beijing terus berupaya untuk mempromosikan pengobatan tradisional di dunia, sebagian khalayak di luar China tidak mengetahui keberadaannya. Sejumlah kritikus menilai China kini menggunakan pandemi sebagai cara untuk mempromosikan pengobatan tradisional untuk pengobatan virus corona di luar negeri—sebuah tuduhan yang telah dibantah media pemerintah.
Dalam rangka promosi tersebut, China telah mengirim pasokan obat tradisional dan praktisinya ke Afrika, Asia Tengah, dan Eropa—beserta obat-obatan dan peralatan medis konvensional. "Kami bersedia berbagi 'pengalaman China' dan 'solusi China' dalam penanganan Covid-19, serta membolehkan semakin banyak negara mengetahui pengobatan China, memahami pengobatan China, serta menggunakan pengobatan China," kata Yu Yanhong, wakil kepala Badan Pengobatan Tradisional China, Maret lalu.
Huang meyakini promosi TCM di luar negeri akan berujung pada perluasan pengaruh 'soft power'. "Narasi pemerintah yang menggambarkan TCM efektif untuk pengobatan virus corona juga berfungsi untuk mempromosikan superioritas pendekatan China dalam melawan Covid, pada saat pendekatan Barat tampak tidak efektif dalam menghentikan penyebaran virus," ujarnya.
Citra pengobatan tradisional China di dunia meroket tahun lalu setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakuinya secara formal setelah China melakukan lobi selama bertahun-tahun—langkah yang dikecam komunitas medis internasional. WHO kemudian masuk ke dalam kontroversi lanjutan setelah organisasi itu mencabut peringatan penggunaan obat-obatan tradisional dalam menangani Covid-19 dalam rekomendasi berbahasa Inggris dan China.
Kurangnya standarisasi dan hampir tidak ada uji klinis menghambat penggunaan TCM secara luas. Pada Mei lalu, pemerintah Swedia menguji sampel-sampel Lianhua Qingwen dan mereka menemukan 'obat' itu hanya mengandung menthol.