Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Ini adalah mekanisme perlindungan sehingga tidak menyebar ke sel lain," ucap Khumar.
Jika ada banyak sel yang melakukan hal ini pada saat bersamaan, banyak jaringan yang bisa mati. Pada pasien Covid-19, jaringan tersebut sebagian besar berada di paru-paru.
Saat jaringan rusak, dinding kantung udara kecil paru-paru menjadi bocor dan berisi cairan. Kondisi ini bisa menyebabkan pneumonia dan darah kekurangan oksigen.
Baca Juga: 6 Langkah yang harus dilakukan jika positif Covid-19
Ketika paru-paru rusak parah, sindrom gangguan pernapasan akan terjadi. Kemudian organ lain mulai gagal berfungsi. Menurut Kumar, jumlah sitokin yang diproduksi oleh sel sebagai respons terhadap infeksi Covid-19 sekitar 50 kali lebih tinggi daripada infeksi virus Zika atau West Nile.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Badai Sitokin yang Rengut Nyawa Banyak Orang Selama Pandemi"
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini
Selanjutnya: Mengenal badai sitokin, yang sempat dialami Raditya Oloan sebelum meninggal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News