Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meskipun kita mungkin menurunkan berat badan dengan diet ini, namun itu bukanlah alasan yang diklaim pada buku tersebut. Ide utama dari diet ini adalah mengonsumsi makanan dengan efek termis tinggi.
Pada gilirannya, ini akan menyebabkan lebih sedikit kalori bersih yang dikonsumsi. Walaupun TEF berkontribusi sekitar 10 persen dari total kalori harian yang dibakar, tidak ada bukti bahwa 20 makanan bertenaga yang disarankan secara khusus mengarah pada pengeluaran kalori yang lebih besar.
Faktanya, beberapa makanan yang dimasukkan dalam diet sebenarnya memiliki TEF yang lebih tinggi, termasuk makanan berprotein tinggi seperti ayam, daging sapi, sayuran berserat tinggi, dan biji-bijian.
Makanan dengan TEF yang tinggi dapat membakar 50-100 kalori ekstra per hari, sehingga memainkan peran minimal dalam penurunan berat badan.
Baca Juga: 4 Cara menurunkan berat badan secara alami, apa saja?
Rekomendasi Diet 20/20 bukan untuk semua orang. Apabila kita mencari diet sederhana untuk diikuti yang masih memungkinkan beberapa fleksibilitas, kita dapat melakukannya. Namun, mungkin yang terbaik adalah melewati fase satu dan dua, jadi langsung ke fase tiga.
Meskipun demikian, jika kita memiliki riwayat pola makan yang tidak teratur atau berjuang dengan diet ketat, lebih baik kita menghindarinya. Sebaliknya, diet terbaik adalah diet yang tidak menjelekkan makanan dan mencakup berbagai makanan utuh yang kaya serat, protein, lemak sehat, dan biji-bijian.
Selain itu, pastikan untuk fokus pada aspek yang menunjang kesehatan lainnya seperti olahraga dan manajemen stres.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Diet 20/20 Dapat Turunkan Berat Badan?"
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Glori K. Wadrianto
Selanjutnya: Ingin liver sehat? Hindari 5 kebiasaan minum berikut ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News