kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

6 Jenis Penyakit Batu Ginjal dan Kapan Harus ke Dokter


Jumat, 22 September 2023 / 09:29 WIB
6 Jenis Penyakit Batu Ginjal dan Kapan Harus ke Dokter
ILUSTRASI. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ada beberapa jenis batu ginjal yang perlu diketahui, yaitu:

1. Batu kalsium. Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya dalam bentuk kalsium oksalat. Oksalat adalah zat yang dibuat setiap hari oleh hati Anda atau diserap dari makanan Anda. Buah-buahan dan sayuran tertentu, serta kacang-kacangan dan cokelat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

2. Faktor makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.

3. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat. Jenis batu ini lebih sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal. Ini juga dapat dikaitkan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate (Topamax, Trokendi XR, Qudexy XR).

4. Batu struvite. Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih. Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi sangat besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.

Baca Juga: Mengelola Gula Darah, Ini Manfaat Parsley yang Kaya Antioksidan

5. Batu asam urat. Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, dan penderita diabetes atau sindrom metabolik. Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.

6. Batu sistin. Batu-batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan keturunan yang disebut cystinuria yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×