kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

2 Penyebab Bau Mulut Terkait Gejala Diabetes, Jangan Diabaikan


Senin, 05 Desember 2022 / 09:58 WIB
2 Penyebab Bau Mulut Terkait Gejala Diabetes, Jangan Diabaikan
ILUSTRASI. Bau mulut terkait gejala diabetes memiliki dua penyebab utama, yakni penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali gejala diabetes sejak dini agar tidak semakin parah dan lebih mudah disembuhkan. Salah satu cara mengenali gejala diabetes adalah dari bau mulut.

Bau mulut bisa menunjukkan adanya beragam gangguan kesehatan pada tubuh kita, termasuk menjadi gejala diabetes. Oleh sebab itu, siapa saja yang mengalami keluhan bau mulut lebih baik tidak menghiraukannya.

Dokter bisa dimintai bantuan untuk menemukan penyebab bau mulut yang dialami secara pasti. Pasalnya, selain menjadi gejala diabetes, bau mulut nyatanya juga bisa menjadi gejala penyakit asam lambung, penyakit ginjal, asma, cystic fibrosis, kanker paru-paru, hingga penyakit liver.

Bau mulut gejala diabetes

Dilansir dari Health Line, bau mulut atau halitosis memang merupakan gejala diabetes. Bau mulut terkait gejala diabetes memiliki dua penyebab utama, yakni penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah. Berikut penjelasannya:

1. Keton

Akibat penyakit diabetes, tubuh tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup atau tidak bisa menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi. Untuk mengimbanginya, tubuh penderita diabetes akan beralih ke “rencana B”, yakni membakar lemak.

Proses ini akan menghasilkan sebuah zat asam yang disebut dengan keton. Zat asam keton juga dapat diproduksi saat seseorang sedang berpuasa atau sedang menjalani diet tinggi protein dan rendah karbohidrat, tapi tidak pada tingkat yang sama seperti pada ketoasidosis diabetik.

Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh. Kadar keton yang tinggi ini sering kali dapat menyebabkan bau mulut.

Gejala ketoasidosis diabetik antara lain bisa meliputi:

  • Bau manis dan bau buah pada napas
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya
  • Sakit perut, mual, atau muntah
  • Kadar glukosa darah tinggi
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kebingungan

Ketoasidosis diabetik adalah kondisi berbahaya, kebanyakan terjadi pada penderita diabetes tipe 1 yang gula darahnya tidak terkontrol. Jika memiliki gejala-gejala di atas, siapa saja penting untuk bisa segera mencari bantuan medis.

Baca Juga: 3 Cara Turunkan Gula Darah di Pagi Hari Buat Penderita Diabetes, Tanpa Obat!

2. Penyakit periodontal

Penyakit periodontal seperti gingivitis, periodontitis ringan, dan periodontitis lanjut bisa terjadi akibat dipicu oleh penyakit diabetes. Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kadar glukosa dalam air liur.

Glukosa ini bisa menjadi makanan bagi bakteri dan memicu penumpukan plak gigi. Jika plak tidak dihilangkan sampai bersih, maka rentan memicu kerusakan gigi dan penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan bau mulut.  Menurut laporan dalam IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, diperkirakan satu dari tiga penderita diabetes juga akan mengalami penyakit periodontal.

Penyakit jantung dan stroke yang dapat menjadi komplikasi diabetes juga terkait dengan penyakit periodontal. Diabetes dapat merusak pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi.

Baca juga: Penelitian baru temukan golongan darah ini berisiko lebih besar terkena diabetes

Jika gusi dan gigi tidak menerima suplai darah yang tepat, keduanya mungkin akan menjadi lemah dan lebih rentan terhadap infeksi. Padahal ketika kadar gula darah dalam kondisi tinggi, akan sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi, yang membuat gusi lebih sulit untuk sembuh.

Jika seseorang dengan diabetes mendapat penyakit periodontal, mungkin lebih parah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada orang tanpa diabetes. Bau mulut adalah tanda umum penyakit periodontal. Tanda-tanda lainnya termasuk:

  • Gusi kemerahan atau terasa lunak
  • Gusi berdarah
  • Gigi sensitif
  • Gusi turun (resesi gingiva)

Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Kalori yang Bisa Menambah Bobot Anda, Wajib Dihindari saat Diet

Cara mengatasi bau mulut akibat diabetes

Melansir Medical News Today, cara terbaik untuk mengatasi atau mencegah bau mulut adalah membersihkan gigi secara rutin. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit gusi atau mengurangi keparahannya:

  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dan flossing setiap hari
  • Jangan lupa untuk menyikat atau membersihkan lidah, tempat perkembangbiakan utama bakteri berbau busuk
  • Minumlah air dan jaga mulut tetap lembab
  • Jaga kadar gula darah dalam kisaran target
  • Gunakan permen atau permen karet bebas gula untuk merangsang air liur
  • Kunjungi dokter gigi secara teratur dan ikuti rekomendasi perawatan.
  • Pastikan dokter gigi mengetahui menderita diabetes
  • Dokter atau dokter gigi mungkin meresepkan obat untuk merangsang produksi air liur
  • Jika memakai gigi palsu, pastikan gigi itu pas dan lepas di malam hari
  • Jangan merokok

Itulah cara mengenal gejala diabetes dari bau mulut. Ingat, diabetes lebih mudah disembuhkan jika masih tahap awal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai, Bau Mulut Bisa Jadi Gejala Diabetes",


Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×