Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Penyakit periodontal
Penyakit periodontal seperti gingivitis, periodontitis ringan, dan periodontitis lanjut bisa terjadi akibat dipicu oleh penyakit diabetes. Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kadar glukosa dalam air liur.
Glukosa ini bisa menjadi makanan bagi bakteri dan memicu penumpukan plak gigi. Jika plak tidak dihilangkan sampai bersih, maka rentan memicu kerusakan gigi dan penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan bau mulut. Menurut laporan dalam IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, diperkirakan satu dari tiga penderita diabetes juga akan mengalami penyakit periodontal.
Penyakit jantung dan stroke yang dapat menjadi komplikasi diabetes juga terkait dengan penyakit periodontal. Diabetes dapat merusak pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi.
Baca juga: Penelitian baru temukan golongan darah ini berisiko lebih besar terkena diabetes
Jika gusi dan gigi tidak menerima suplai darah yang tepat, keduanya mungkin akan menjadi lemah dan lebih rentan terhadap infeksi. Padahal ketika kadar gula darah dalam kondisi tinggi, akan sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi, yang membuat gusi lebih sulit untuk sembuh.
Jika seseorang dengan diabetes mendapat penyakit periodontal, mungkin lebih parah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada orang tanpa diabetes. Bau mulut adalah tanda umum penyakit periodontal. Tanda-tanda lainnya termasuk:
- Gusi kemerahan atau terasa lunak
- Gusi berdarah
- Gigi sensitif
- Gusi turun (resesi gingiva)
Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Kalori yang Bisa Menambah Bobot Anda, Wajib Dihindari saat Diet