Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kelebihan dan kekurangan asupan vitamin D sendiri bisa menyebabkan berbagai masalah serius.
Konsumsi vitamin D berlebihan dilaporkan bisa menimbulkan efek, seperti mual, muntah, kelelahan, dan gangguan pada irama jantung. Namun, kasus kelebihan vitamin D ini jarang terjadi.
Kasus lebih banyak ditemukan pada orang yang mengalami kekurangan vitamin D. Padahal kekurangan vitamin D bisa menyebabkan berbagai masalah berikut:
- Nyeri atau sakit tulang
- Mudah lelah
- Peningkatan berat badan atau obesitas
- Kulit berubah menjadi gelap
- Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalasia pada ibu hamil dan rakitis (kelainan pertumbuhan tulang) pada bayi yang akan dilahirkan Tulang bengkok
Baca Juga: Pasien Covid-19 punya 4 tingkatan, ini gejala dan cara perawatannya
Melansir Buku Peran Probiotik di Bidang Gizi dan Kesehatan (2018) oleh Lily Arsanti Lestari dan Siti Helmyati, vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh.
Saat terpapat cahaya matahari, senyawa precursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol. Induksi ini terutama disebabkan oleh dinar ultraviolet B (UVB). Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh.
Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama tulang dan gigi.
Baca Juga: 4 Tingkatan gejala Covid-19 dan prosedur perawatannya
Namun, paparan sinar matahari bukanlah satu-satunya cara untuk mendapatkan asupan vitamin D. Makanan juga bisa menjadi sumber vitamin D yang dibutuhkan tubuh.