Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
Ellebedy mendapatkan antibodi tersebut di dalam sampel darah pasien yang terinfeksi virus influenza H3N2. Untuk mengetahui kekuatan antibodi tersebut, Ellededy mengirimkannya ke Krammer.
Krammer menguji antibodi tersebut dengan menyuntikkan ke dalam neuraminidase (virus yang dapat menyebar ke tubuh manusia).
Baca Juga: Ini delapan tanda awal serangan jantung yang penting diketahui
Ellebedy melakukan penelitiannya bersama Scripps Research, Fakultas Kedokteran, Universitas Washington dan Fakultas Kedokteran Icahn, New York. Hasil penelitian ini diterbitkan ke dalam October issue of Science.
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Krammer mengatakan para ilmuwan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melakukan uji klinis sebelum antibodi tersebut dibuat secara universal.
Jadi, saat ini Anda harus melakukan pencegahan terhadap potensi terinfeksi virus influenza. Caranya, Anda dapat melakukan vaksinasi influenza.
"Vaksin (influenza) yang ada sekarang tidak sempurna tapi masih berfungsi," kata Krammer.
Kedua, Anda harus menjaga tubuh agar selalu fit. Dia menjelaskan tubuh yang sehat berpeluang sangat kecil terkena virus flu.
Sumber : www.dw.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News