kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO rilis pedoman baru penularan virus corona, ini isinya


Jumat, 10 Juli 2020 / 13:17 WIB
WHO rilis pedoman baru penularan virus corona, ini isinya
ILUSTRASI. Logo WHO di gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (9/7) merilis pedoman baru tentang penularan virus corona baru, yang mengakui laporan transmisi virus penyebab penyakit Covid-19 melalui udara.

Mengutip Reuters, dalam panduan terbarunya, WHO mengakui beberapa laporan wabah yang berkaitan dengan ruang ramai di dalam ruangan, yang menyebutkan  kemungkinan transmisi aerosol, seperti saat latihan paduan suara, di restoran, atau kelas kebugaran.

Hanya, seberapa sering virus corona bisa menyebar melalui jalur udara atau aerosol, yang berbeda dengan tetesan yang lebih besar dari batuk dan bersin, tidak jelas.

Baca Juga: WHO akui bukti penyebaran corona lewat udara, ini cara pakai masker corona yang benar

Tetapi, WHO mengatakan, lebih banyak penelitian "sangat dibutuhkan untuk menyelidiki kejadian seperti itu dan menilai signifikansi mereka untuk transmisi Covid-19".

Berdasarkan tinjauan terhadap bukti saat ini, WHO menyatakan, virus corona menyebar di antara orang melalui kontak langsung atau tidak langsung, dengan permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi yang menyebarkan virus. Penyebaran virus melalui air liur, sekresi pernapasan, atau tetesan yang keluar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.

Pedoman baru WHO ini mengikuti surat terbuka dari ratusan ilmuwan yang berspesialisasi dalam penyebaran penyakit di udara atau ahli aerobiologi, yang mendesak badan di bawah PBB ini untuk memperbarui panduannya tentang bagaimana penyakit pernapasan menyebar termasuk transmisi aerosol.

Hanya sejumlah kecil penyakit yang diyakini menyebar melalui partikel mengambang kecil di udara atau aerosol. Ini termasuk campak dan tuberkulosis, dua penyakit sangat menular yang memerlukan tindakan pencegahan ekstrim untuk mencegah pajanan.

Pedoman WHO mengakui, penularan virus corona melalui udara bisa terjadi selama prosedur medis spesifik yang menghasilkan aerosol, seperti ketika melakukan intubasi.

Baca Juga: Bisa menginfeksi, virus corona yang menyebar di udara bak asap rokok

Dalam keadaan ini, WHO menyarankan pekerja medis melakukan prosedur, seperti mengenakan masker pernapasan N95 dan peralatan pelindung lainnya di ruangan berventilasi memadai.

Setiap perubahan dalam penilaian WHO terhadap risiko penularan bisa memengaruhi saran mereka saat ini, yakni menjaga jarak 1 meter. Pemerintah, yang juga bergantung pada WHO untuk bimbingan, mungkin juga harus menyesuaikan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×