kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, kesepian bisa memicu penyakit diabetes


Senin, 21 September 2020 / 13:52 WIB
Waspada, kesepian bisa memicu penyakit diabetes
Ilustrasi kesepian yang berisiko menimbulkan penyakit diabetes


Sumber: Medical News Today | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebuah penelitian terhadap orang dewasa yang lebih tua di Inggris menemukan bahwa orang yang kesepian lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2, terlepas dari faktor risiko lain seperti merokok, konsumsi alkohol, dan berat badan.

Kesepian, di mana kebutuhan sosial seseorang tidak terpenuhi, mungkin akan meningkat. Sebuah laporan baru-baru ini menemukan bahwa hampir separuh orang di Amerika Serikat terkadang atau selalu merasa sendirian.

Mengutip dari situs Medical News Today , Senin (21/9), kesepian bahkan lebih umum di kalangan generasi muda, dengan hampir 80% Gen Z dan lebih dari 70% generasi milenial mengalami perasaan ini.

Beberapa orang percaya bahwa teknologi dapat berperan dalam perasaan kesepian di antara generasi muda, dengan media sosial dan bentuk komunikasi online lainnya yang semakin menggantikan hubungan manusia yang asli.

Baca Juga: 10 Makanan ini bisa menurunkan kolesterol tinggi

Selain dampak emosional negatif dari perasaan terisolasi, kesepian juga merupakan risiko utama bagi kesehatan fisik. Penelitian telah mengaitkan kesepian dengan penyakit jantung koroner dan menemukan bahwa kesepian mungkin merupakan ancaman kesehatan yang lebih besar daripada obesitas.

Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang kesepian memiliki risiko kematian yang lebih tinggi daripada orang yang tidak merasa sendirian.

Sebuah studi baru dari Kings College London di Inggris menambah daftar masalah kesehatan yang terkait dengan kesepian, menemukan bahwa orang yang kesepian lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2.

Para peneliti menemukan bahwa kesepian adalah prediktor penting diabetes. Penemuan ini terjadi ketika mereka memperhitungkan faktor pembaur potensial, seperti usia, jenis kelamin, etnis, kekayaan, merokok, aktivitas fisik, berat badan, konsumsi alkohol, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: minum jus pare bisa mengobati penyakit diabetes, begini cara membuatnya

Kelompok

Studi yang pertama kali menemukan hubungan antara kesepian dan diabetes tipe 2 ini didasarkan pada data lebih dari 4.000 orang berusia 50 tahun ke atas, dengan usia rata-rata 65 tahun. Pengumpulan data dilakukan selama English Longitudinal Study of Aging.

Pada awal penelitian ini, tidak ada peserta yang menderita diabetes, dan mereka semua memiliki kadar glukosa darah dalam kisaran yang sehat.

Selama periode tindak lanjut 12 tahun, 264 orang dalam penelitian (kira-kira 6% dari sampel) mengembangkan diabetes tipe 2.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat kesepian yang dialami orang-orang pada awal penelitian adalah prediktor yang signifikan tentang siapa yang akan terus mengembangkan diabetes.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×