kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waspada, ini 5 gejala penyakit demensia


Rabu, 15 Juli 2020 / 11:12 WIB
Waspada, ini 5 gejala penyakit demensia
ILUSTRASI. Gejala penyakit demensia biasanya dialami oleh orangtua. ANTARA FOTO/Hanni Sofia/pras.


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biasanya, penyakit demensia atau pikun dialami oleh orangtua. Namun, Kementerian Kesehatan RI melalui akun Twitter resminya (@KemenkesRI) mengatakan bahwa demensia juga bisa dialami oleh seseorang yang masih berusia muda.

Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, penyakit dimensia adalah suatu jenis penyakit di mana fungsi daya ingat, berpikir, mental, dan emosi mengalami penurunan. Hal tersebut dapat mengganggu aktivitas seseorang yang dilakukan setiap hari. Penyakit demensia juga biasa disebut dengan penyakit pikun.

Baca Juga: Ini alasan kenapa membaca buku harus jadi kebiasaan

Nah, agar aktivitas sehari-hari tidak semakin terganggu, penting bagi Anda untuk mengenali gejala penyakit demensia. Berikut ini gejala penyakit demensia atau kepikunan yang disebutkan oleh Kementerian Kesehatan RI:

  1. Sering lupa dengan kejadian yang baru saja dialami
  2. Waktu, angka, tempat, dan benda salah dikenali
  3. Orang dengan gejala pikun mengalami kesulitan untuk menemukan kata yang tepat
  4. Penyakit kepikunan sering membuat penderitanya mengulangi kata atau pertanyaan yang sama
  5. Demensia membuat penderitanya kesulitan untuk mengontrol emosi atau bisa dikatakan mudah marah

Baca Juga: Ini cara mudah menjaga kesehatan otak tanpa mengkonsumsi suplemen

Tak hanya menyebutkan gejala apa yang biasanya timbul pada penderita penyakit dimensia, Kementerian Kesehatan RI juga memberikan rekomendasi hal-hal apa saja yang bisa dilakukan agar tidak mengalami pikun, yaitu:

  1. Penyakit pikun bisa dihindari dengan melakukan aktivitas yang merangsang fungsi otak
  2. Melakukan hobi atau kegiatan yang bermanfaat, seperti aktivitas sosial kemasyarakatan
  3. Pikun bisa dicegah dengan melakukan kegiatan fisik yang sesuai dengan kemampuan
  4. Penyakit kepikunan juga bisa dihindari dengan rajin mengonsumsi makanan bergizi, misalnya sayur, buah, atau ikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×