Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
Ironisnya, prevalensi penyakit gagal ginjal kronis berdasarkan hasil pengukuran pada usia lebih di atas 15 tahun dan diagnosis dokter sebesar 3,8% atau sekitar 10 juta orang.
Prevalensi yang pernah atau sedang menjalani cuci darah hasil pengukuran pada penduduk usia lebih dari 15 tahun sebesar 19,3% atau sekitar 1,9 juta orang.
Upaya terbaik untuk menjaga diri dari hipertensi dan gagal ginjal yaitu dengan mengendalikan tekanan darah tetapi tetap melindungi ginjal.
“Makanya minum obat yang bukan hanya menurunkan tekanan darah tinggi, tapi juga perlu obat untuk melindungi ginjalnya,” tutur Tunggul.
Baca Juga: Benarkah rutin mengonsumsi buah dan sayur bantu redakan gejala depresi?
Sementara itu, melihat tidak hanya angka kesakitan dan kematian hipertensi yang meningkat, tetapi juga beban biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista menyatakan sangat mendukung program Gerakan Peduli Hipertensi dengan melakukan serangkaian edukasi publik melalui media massa, terutama dengan tagline "kendalikan hipertensi dan sayangi ginjalmu".
"Kami melakukan serangkaian edukasi publik melalui media massa dengan menghadirkan para dokter ahli di bidang hipertensi dan komplikasinya terhadap organ penting terkait," ucap dia. (Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Hipertensi Penyebab Utama Gagal Ginjal Kronis"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News