Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Buah-buahan dan sayuran dikenal karena manfaatnya untuk kesehatan yang dapat melawan sejumlah kondisi dan penyakit, termasuk depresi yang mungkin akan segera masuk dalam daftar. Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran secara teratur membantu orang dewasa muda yang didiagnosis dengan gangguan tersebut berkurang gejalanya.
Para peneliti mengatakan, para pasien utamanya menjalani diet Mediterania. Diet yang fokus pada makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Tim peneliti meneliti efek kebiasaan diet dari 76 orang dewasa, usia 17 hingga 35 tahun.
Penelitian tersebut, yang disebut uji coba SMILES, berfokus pada orang-orang yang didiagnosis dengan gejala depresi dan mengonsumsi makanan olahan, lemak jenuh, dan gula halus dalam jumlah besar. Para peneliti membagi peserta menjadi beberapa kelompok, dengan satu kelompok menerima petunjuk untuk meningkatkan diet, barang dapur, dan uang untuk belanja bahan makanan. Sedangkan kelompok lain tidak mendapatkan makanan, uang atau bimbingan gizi.
Pada akhir penelitian, kelompok diet yang mengonsumsi pilihan makanan yang disarankan menunjukkan suasana hati yang membaik, sedangkan pada peserta yang tidak menerima bimbingan gizi, tingkat depresinya tetap sama. Bahkan menurut para peneliti, perbaikan gejala pada kelompok diet berlanjut hingga tiga bulan setelah masa tindak lanjuti.
"Temuan ini menambah literatur yang berkembang untuk menyarankan, bahwa diet sehat dapat direkomendasikan sebagai terapi yang efektif untuk gejala depresi, sebagai tambahan untuk terapi farmakologis dan psikologis," kata Heather Francis, rekan penulis studi dan neuropsikolog klinis dan peneliti neuroscience gizi di Universitas Macquarie di Sydney.
Dia mengatakan, bahwa makan buah dan sayuran berpotensi membantu mengurangi peradangan berbahaya, suatu kondisi yang terkait dengan kebiasaan diet yang buruk dan risiko depresi yang lebih tinggi. Peneliti berharap manfaat kesehatan yang sama dapat muncul pada orang dewasa muda dan orang yang lebih tua.
Namun, beberapa ahli mencatat penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Hanya sebagian peserta terpilih yang juga merupakan pasien dengan depresi, menurut Ana Ojeda, seorang psikolog klinis berlisensi di Rumah Sakit Anak Nicklaus di Miami, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
"Apakah intervensi diet ini mengurangi depresi, secara umum, atau hanya pada remaja dengan temperamen yang mudah mengikuti rencana?" dia berkata. "Kami menemukan, bahwa anak-anak (dengan kasus yang lebih kompleks) kemungkinan tidak akan menerima efek yang sama dengan memodifikasi pola makannya."
(Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Rutin Konsumsi Buah dan Sayur Bantu Redakan Gejala Depresi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News