kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waduh, Terinfeksi Covid-19 Bisa Bikin Otak Menyusut!


Selasa, 08 Maret 2022 / 08:07 WIB
Waduh, Terinfeksi Covid-19 Bisa Bikin Otak Menyusut!
ILUSTRASI. Para ilmuwan menemukan perbedaan signifikan dalam pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) sebelum dan sesudah infeksi Covid-19 yang dialami otak seseorang.


Sumber: BBC,Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Seperti diketahui infeksi virus corona atau Covid-19 Omicron kebanyakan menyebabkan gejala penyakit yang relatif ringan ketimbang infeksi Delta atau Alfa.  

Namun, terkadang Covid-19 juga bisa menyebabkan gejala berat sampai menyebabkan pengidapnya meninggal dunia, terutama bagi orang dengan penyakit penyerta (komorbid) dan belum disuntik vaksin Covid-19.  

Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut penjelasan terkait efek long covid Omicron.

Mengingat Omicron baru teridentifikasi pada akhir November lalu, para ahli hingga kini masih terus meneliti efek long covid galur anyar ini.  

Tapi, beberapa pakar mewanti-wanti kemungkinan long covid yang perlu diwaspadai para penyintas infeksi Omicron. 

Ahli penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci menyampaikan, infeksi virus corona varian apa pun, termasuk Omicron, potensial menyebabkan long covid.  

Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Omicron Siluman yang Lebih Menular dari Omicron Biasa

“Long covid bisa terjadi apa pun varian virusnya. Belum ada bukti bahwa ada perbedaan (long covid) antara Delta sampai Omicron,” jelas dia, kepada Healthline.  

Penelitian sebelumnya mengungkapkan, sekitar 30 persen penyintas Covid-19 merasakan efek long covid. Studi juga menemukan, satu dari tujuh anak dan remaja pengidap Covid-19 masih merasakan gejala penyakit selang 15 minggu setelah terinfeksi virus corona. 

Sementara itu, ahli virologi dari pusat studi penyakit menular hVIVO yang berbasis di London Inggris Andrew Catchpole, DPhil, memperkirakan, persentase kasus long covid Omicron kemungkinan lebih jarang dibandingkan varian lainnya.  

Dilansir dari National World, gejala Omicron seperti pilek, sakit kepala atau pusing, bersin-bersin, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi, kelelahan, mual, atau ruam biasanya muncul selama lima hari. 

Apabila gejala tersebut berlangsung selama lebih dari 12 minggu, seseorang dikatakan merasakan efek long covid.  Beberapa efek long covid termasuk Omicron yang perlu diwaspadai di antaranya:  

  • Mudah lelah
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Susah konsentrasi dan mudah lupa
  • Jantung berdebar-debar
  • Susah tidur di malam hari
  • Kerap sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Depresi dan gangguan kecemasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×