kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Varian Kappa ditemukan di Jakarta, apa bedanya dengan varian Delta?


Sabtu, 03 Juli 2021 / 04:30 WIB
Varian Kappa ditemukan di Jakarta, apa bedanya dengan varian Delta?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hati-hati! Di wilayah DKI Jakarta, kini sudah ditemukan varian Covid-19 Kappa B.1617.1. Sama seperti varian Delta B.1617.2, Kappa adalah varian yang pertama kali ditemukan di India. 

Selama lebih dari satu tahun sejak Covid-19 mewabah dari Kota Wuhan, China, virus penyebabnya telah bermutasi berkali-kali. Saat ini, ada beberapa varian virus corona yang lebih mudah menular dan salah satunya diprediksi akan menjadi varian dominan. 

Saat ini, Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 varian Delta. Kemudian, baru-baru ini varian Covid-19 Kappa pun ditemukan. Adapun varian Alpha, Kappa, dan Delta sebelumnya telah memicu rekor infeksi di beberapa bagian Eropa dan anak benua. 

Dilansir dari SBS News, 24 Juni 2021, agar lebih waspada, berikut adalah perbedaan varian Kappa dan varian Delta. 

Baca Juga: Varian Delta menyebar, kasus Covid-19 di Korea Selatan kembali melonjak

Varian Covid-19 Delta 

Varian virus corona Delta pertama kali diidentifikasi di India dan saat ini telah dilaporkan di lebih dari 80 negara. Delta merupakan varian yang sangat mudah menular sehingga membuat otoritas kesehatan di banyak negara semakin khawatir. 

“Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya,” ujar Kepala Ilmuwan World Health Organization (WHO), Soumya Swaminathan. 

Baca Juga: Inilah gejala Covid-19 akibat virus corona Delta

Senada dengan ini, Catherine Bennett, Ketua Epidemiologi Deakin University, mengatakan bahwa Delta telah menyebar di mana Covid-19 berada saat ini. 

“Ini adalah varian yang kami pantau karena kami melihatnya telah mengalahkan varian lain yang menjadi perhatian,” kata Bennett. 

“(Delta) bisa dengan cepat mengungguli varian lain. Kami melihatnya di Inggris, kami melihatnya di seluruh Eropa, dan kami juga melihatnya di Amerika Serikat (AS). Delta dengan cepat menjadi strain yang dominan,” ucapnya. 

Hanya tiga bulan setelah pertama kali ditemukan di Inggris, Delta telah mencetak lebih dari 99 persen kasus di sana. Delta juga merupakan 90 persen kasus Covid-19 di Rusia dan telah memecahkan rekor kasus harian tertinggi sejak awal pandemi. 

Baca Juga: 11 Varian baru virus corona dalam daftar WHO, terbaru Lambda

Bennett mengatakan, varian Delta berpotensi 60 persen lebih menular dibandingkan vairan Alpha yang sudah 50 persen lebih menular dibandingkan varian lainnya. 

Penelitian dari Public Health England memperkirakan, Delta mempunyai nilai reproduksi 6,0. Artinya, setiap satu orang terinfeksi Delta, enam orang lainnya akan tertular. 

Baca Juga: Waspada! WHO memperingatkan, Delta jadi varian dominan selama beberapa bulan ke depan

Varian Covid-19 Kappa 

Varian Covid-19 Kappa pertama kali ditemukan di India dan kini kasus infeksinya telah sampai di Indonesia. Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India. 

Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru. Bennett mengatakan, di Victoria, negara bagian Australia, telah ditemukan hampir 100 kasus varian Kappa. 

Para ahli kesehatan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Kappa, seperti Delta, menjadi varian yang jauh lebih mudah menular. 

“Kami benar-benar perlu merespons sebaik mungkin. Kami perlu memaksimalkan tindakan pencegahan yang masuk akal, seperti memakai masker dan menjaga jarak,” ujarnya. 

Baca Juga: Negara dengan kasus COVID-19 mingguan tertinggi di dunia, Indonesia masuk 6 besar

Dilansir dari The Guardian, 2 Juni 2021, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan, varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin. 

“Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya. Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal dibandingkan gejala pernapasan,” katanya. 

Meski demikian, belum ada cukup bukti bagi WHO untuk meningkatkan kategori varian Kappa menjadi varian yang mengkhawatirkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Kappa Ditemukan di Jakarta, Ini Bedanya dengan Varian Delta"
Penulis : Lulu Lukyani
Editor : Lulu Lukyani

Selanjutnya: Waspadai varian baru Covid-19 yang kini merebak di Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×