CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Tersebar di 12 Provinsi, Ini Daftar 55 KLB Cempaka di Indonesia


Jumat, 20 Januari 2023 / 22:02 WIB
Tersebar di 12 Provinsi, Ini Daftar 55 KLB Cempaka di Indonesia
ILUSTRASI. Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak di Puskesmas Darussalam, Banda Aceh,


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terdapat 55 status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di 34 kabupaten/kota di 12 provinsi.

Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine mengatakan, KLB tersebut ditetapkan oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Untuk diketahui, suatu daerah dinyatakan KLB jika terdapat minimal 2 kasus campak yang sudah terkonfirmasi pemeriksaan laboratorium dan punya kaitan epidemiologi.

"Pernyataan KLB datangnya dari Pemda. Kemenkes tidak mengeluarkan pernyataan KLB, kecuali sifatnya KLB nasional. Jadi jika sudah (terjadi) cukup luas, maka di-stated oleh Pak Menteri (Kesehatan)," kata Prima dalam konferensi pers secara daring, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga: KLB Campak Di Indonesia, Inilah Gejala dan Obat Sakit Campak Pada Anak

Prima mengungkapkan, banyaknya kasus campak yang terjadi di Tanah Air tidak terlepas karena pandemi Covid-19.

Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat para orang tua tidak berani membawa anaknya ke luar rumah, sehingga target realisasi imunisasi pun turun signifikan.

Target Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk mengejar imunisasi campak dan rubella di luar Jawa-Bali pun belum sempurna. Dari target 95 persen, realisasinya hanya 60,13 persen.

Sementara di Pulau Jawa dan Bali sudah mencapai target sebesar 98 persen, sehingga tetap cakupan BIAN secara nasional mencapai 72,2 persen.

"Artinya masih ada anak yang masih belum bisa menemukan atau belum memiliki kekebalan terhadap campak," ucapnya.

Sepanjang tahun 2022, telah dilaporkan 3.341 kasus konfirmasi campak di 223 kabupaten kota di 31 provinsi. Sebagian kasus tidak pernah mendapatkan imunisasi campak dan rubella.

Baca Juga: Manfaat Imunisasi Rutin untuk Kesehatan Anak dan Dampak Jika Anak Tidak Diimunisasi

"Kasusnya sebagian besar tidak pernah diimunisasi. Beberapa ada yang diimunisasi tapi enggak lengkap. Yang lengkap hanya sebagian kecil, sedangkan beberapa juga tidak diketahui status imunisasinya," jelas Prima.

Berikut sebaran status KLB yang dihimpun Kemenkes:

1. Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Tanah Datar (2 kasus campak) Kabupaten Agam (3 kasus campak) Kota Bukittinggi (11 kasus campak) Kota Pariaman (KLB ke-1, 2 kasus campak) Kota Pariaman (KLB ke-2, 3 kasus campak) Kabupaten Pasaman Barat (7 kasus) Kabupaten Solok (2 kasus) Kota Padang (4 kasus) Kabupaten Agam (KLB ke-2, 3 kasus campak) Kabupaten Agam (KLB ke-3, 3 campak) Kabupaten Agam (KLB ke-4, 7 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-2, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-3, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-4, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-5, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-6, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-7, 2 kasus campak) Padang Pariaman (2 kasus) Solok (KLB ke-2, 2 kasus) Kota Sawah lunto (3 kasus) Kota Padang (KLB ke-8, 2 kasus ) Kota Padang Panjang (KLB ke-1, 2 kasus) Kota Padang Panjang (KLB ke-2, 2 kasus)

2. Provinsi Aceh Kabupaten Bireun

3. Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Tapanuli Tengah (3 kasus) Kota Sibolga (6 kasus) Kota Medan (KLB ke-1, 3 kasus) Kota Medan (KLB ke-2, 5 kasus) Kota Medan (KLB ke-3, 2 kasus) Kota Medan (KLB ke-4, 2 kasus) Kabupaten Batu Barat (2 kasus) Kabupaten Sedang Bedagai (2 kasus)

4. Provinsi Jambi Bungo (5 kasus) Tanjab Barat (5 kasus)

5. Provinsi Banten Lebak (3 kasus) Serang (3 kasus) Kota Serang (3 kasus) Pandeglang (KLB ke-1, 8 kasus) Pandeglang (KLB ke-2, 10 kasus) Pandeglang (KLB ke-3, 2 kasus) Serang (KLB ke-2) Serang (KLB ke-3)

6. Provinsi Jawa Barat Bogor (6 kasus) Bandung Barat (2 kasus)

7. Provinsi Jawa Tengah Sukoharjo Boyolali

8. Provinsi Jawa Timur (KLB mix campak-rubella) Sampang Pamekasan Bangkalan Sumenep

9. Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Nunukan

10. Provinsi NTT Kabupaten Sumba Timur (2 kasus)

11. Provinsi Papua Kabupaten Mimika

12. Provinsi Riau Kota Pekanbaru (5 campak) Kota Dumai (KLB ke-1, 2 campak) Kota Dumai (KLB ke-2, 2 campak)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar 55 KLB Campak di Indonesia, Tersebar di 12 Provinsi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×