kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KLB Campak Di Indonesia, Inilah Gejala dan Obat Sakit Campak Pada Anak


Jumat, 20 Januari 2023 / 06:49 WIB
KLB Campak Di Indonesia, Inilah Gejala dan Obat Sakit Campak Pada Anak
ILUSTRASI. KLB Campak Di Indonesia, Inilah Gejala dan Obat Sakit Campak Pada Anak


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah daerah di Indonesia menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Apa gejala campak pada anak? Lalu apa obat sakit campak pada anak?

Obat sakit campak pada anak penting diketahui saat ini. Pasalnya, kasus KLB campak di Indonesia terjadi pada anak-anak.

Orang tua perlu memahami obat sakit campak pada anak agar tidak salah dalam pengobatan. Dengan demikian, KLB campak di Indonesia bisa segera berakhir.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, laporan KLB campak di Indonesia terjadi di 31 provinsi. "Jumlah kejadiannya sampai dengan Desember 2022 dilaporkan dari 31 provinsi. Pasiennya hampir di semua umur," ujarnya, dikutip dari Antara, Kamis (19/1/2023).

KLB campak di Indonesia dari Pulau Sumatera hingga Papua. Meningkatnya campak hingga menyebabkan KLB campak di Indonesia disebabkan penurunan tingkat imunisasi saat pandemi. "Karena selama pandemi cakupan (vaksinasi) campak yang rendah," ujar Nadia kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga: Manfaat Imunisasi Rutin untuk Kesehatan Anak dan Dampak Jika Anak Tidak Diimunisasi

Lantas, apa saja gejala campak yang perlu diwaspadai? Apa obat sakit campak pada anak?

Diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, campak atau rubeola adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus. Meski bisa dicegah dengan vaksin, masih ada kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini.

Gejala campak

Gejala campak muncul 10 hingga 14 hari setelah tubuh terinfeksi virus. Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang biasanya dirasakan seseorang.

Gejala-gejala tersebut meliputi demam, batuk kering, hidung berair, sakit tenggorokan, dan mata bengkak atau konjungtivitis.

Selama dua hingga tiga minggu, gejala campak terus berkembang dalam beberapa fase. Setelah melewati masa inkubasi 10 hingga 14 hari, gejala-gejala itu akan berlangsung selama dua hingga tiga hari.

Setelah itu, gejala campak yang muncul adalah ruam yang terdiri dari bintik merah. Ruam muncul pertama kali di wajah, kemudian menjalar ke paha dan kaki. Pada tahap ini, seseorang bisa mengalami demam tinggi.

Seseorang yang menderita campak bisa menularkan penyakit ke orang lain. Mayo Clinic menyebutkan, masa penularan adalah delapan hari, yaitu empat hari sebelum dan sesudah gejala campak muncul.

Penyebab campak

Selain karena belum mendapat vaksin, ada faktor lain yang membuat seseorang lebih risiko terkena campak. Berikut penyebab campak.

Pertama, penyebab campak meningkat saat Anda mengunjungi daerah lain di mana penyakit campak sedang menyebar luas.

Kedua, tubuh yang kekurangan vitamin A juga meningkatkan risiko munculnya gejala campak. Jadi, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A.

Komplikasi campak

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi karena penyakit campak. Beberapa di antaranya adalah infeksi telinga, pneumonia atau paru-paru basah, bronkitis, dan laringitis.

Jika Anda hamil, usahakan tidak terkena campak karena bisa membahayakan proses kehamilan, seperti kematian dan bayi lahir prematur.

Obat sakit campak pada anak

Dilansir dari website RS Mitra Keluarga, obat sakit campak pada anak-anak tergantung pada gejala. Selain itu, obat sakit campak pada anak juga memperhatikan usia, dan kesehatan anak secara menyeluruh, hingga seberapa parah kondisinya.

Tujuan pemberian obat sakit campak pada anak untuk membantu meringankan gejala. Oleh karena itu, WHO, tidak ada obat khusus untuk sakit campak pada anak.

Namun, komplikasi parah dari campak dapat dikurangi melalui perawatan suportif, meliputi:

  • Perbanyak istirahat. Usahakan menghindari kontak dengan lingkungan sekitar untuk mencegah penularannya.
  • Pastikan asupan makanan bergizi seimbang, seperti buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Minum banyak air putih untuk memastikan tidak kekurangan cairan. WHO menganjurkan pasien campak meminum larutan rehidrasi oral yang bertujuan menggantikan cairan dan elemen penting lainnya yang hilang melalui diare atau muntah.
  • Konsumsi obat pereda nyeri.
  • Semua anak yang didiagnosis campak disarankan untuk menerima dua dosis suplemen vitamin A, yang diberikan dalam interval 24 jam. Tujuannya untukĀ  mengembalikan kadar vitamin A yang rendah selama campak yang terjadi bahkan pada anak-anak yang bergizi baik. Suplemen vitamin A juga telah terbukti mengurangi jumlah kematian akibat campak.

Itulah informasi terkait KLB campak di Indonesia serta gejala dan obat sakit campak pada anak. Bila sakit berlanjut, segera hubungi dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×