kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,60   -24,13   -2.60%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ternyata, puasa Ramadan di tengah pandemi covid-19 justru menguatkan daya tahan tubuh


Sabtu, 25 April 2020 / 17:29 WIB
Ternyata, puasa Ramadan di tengah pandemi covid-19 justru menguatkan daya tahan tubuh
ILUSTRASI. JAKARTA,21/05-PENJUALAN KURMA. Pedagang kurma melayani pembeli di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/5). Menjelang bulan Ramadan penjualan kurma di kawasan tersebut meningkat hingga 40 persen dibandingkan dengan hari biasa, kurma tersebut biasanya menj


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

Total asupan kalori harian seseorang berkisar 1.500-1.800 kalori. Pada waktu sahur, usahakan kita mengonsumsi 40 persen dari total kebutuhan kalori tersebut. Kemudian, konsumsi asupan lainnya sebanyak 10 persen pada waktu berbuka.

Setelah menjalankan ibadah sholat maghrib, kita bisa mengonsumsi makan malam dengan memenuhi 40 persen kebutuhan kalori. Sisa 10 persen kalori untuk camilan malam sebelum tidur.

Makan sahur

Usahakan mengonsumsi nutrisi lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak sehat, hingga vitamin dan mineral yang didapatkan dari sayur dan buah.

Penuhi setengah piring dengan sayur dan buah, sementara setengah lainnya untuk karbohidrat dan protein.

Pilih karbohidrat kompleks karena mengandung tinggi serat sehingga kita bisa kenyang lebih lama. "Misalnya nasi merah, oatmeal, roti gandum, kentang, ubi, singkong," kata Arti.

Baca Juga: Ingat, makan berlebihan saat buka puasa dan sahur bisa turunkan imunitas

Protein juga membantu membentuk sistem imun dan bisa membantu kita untuk kenyang lebih lama.

Berbuka

Hindari berbuka terlalu berlebihan. Berbuka dengan air buah atau air kelapa diperbolehkan, namun Arti menganjurkan untuk memulai sesi berbuka dengan air putih.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×