Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
Ia berharap webinar bertaraf internasional ini, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, mendorong penelitian dengan desain yang baik tentang terapi plasma konvalesen (TPK) ini, dan menghantarkan bangsa Indonesia menjadi pionir dan trendsetter dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dr. Monica, yang juga Ketua PPIDK (Pusat Pengembangan, Inovasi & Kerjasama) Fakultas Kedokteran, UKM, mengungkapkan bahwa banyak sekali penelitian dengan hasil yang berbeda mengenai TPK, ada yang memberikan hasil mendukung dan sebaliknya.
Tetapi sebenarnya, keberhasilan TPK tergantung dari beberapa faktor utama yaitu: dosis, kadar antibodi dan waktu pemberian.
Supaya terapi plasma ini maksimal, terdapat kondisi atau kriteria tertentu yang harus diperhatikan. Lebih jauh Dr. dr. Ria Syafitri Evi Gantini, M. Biomed. dari Palang Merah Indonesia mengungkapkan bahwa untuk menjadi donor plasma konvalesen, ada syarat-syaratnya.
Yaitu; 1) Usia 18-60 tahun, 2) Berat badan minimal 55 kg, 3) Diutamakan pria, atau jika perempuan belum pernah hamil, 4) Pernah terkonfirmasi Covid-19, 5) Surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat, 6) Bebas keluhan minimal 14 hari, 7) Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir, dan 8) Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah.
Baca Juga: Seberapa efektif terapi plasma konvalesen? Yuk, simak penjelasannya
Profesor Michael J. Joyner, M.D. dari Mayo Clinic mengungkapkan bahwa metode terapi plasma konvalesen ini bukan hal baru, bahkan metode serupa pernah diterapkan pada masa pandemi flu Spanyol (H1N1) pada 1917 - 1918, dan cukup berhasil sebagai metode penyembuhan.
Di masa sekarang dengan ilmu kedokteran yang sudah maju, terapi plasma ini terbukti dapat menurunkan mortalitas pada pasien Covid-19.
Hal senada juga diungkapkan oleh Profesor Arturo Casadevall, M.D., M.S., Ph.D. dari Johns Hopkins, bahkan TPK termasuk terapi yang populer di Amerika Serikat. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa terapi ini sebaiknya diterapkan secara tepat.
"Efektivitas dari plasma ini bergantung dari jumlah yang diberikan, misalnya, dosisnya harus tepat. Juga, lebih cepat tindakan, tentu lebih baik,” katanya dalam acara webinar.