kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tantangan dan peluang ZAP rintis bisnis klinik ketampanan pria


Kamis, 11 Juli 2019 / 22:47 WIB
Tantangan dan peluang ZAP rintis bisnis klinik ketampanan pria


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis klinik perawatan kini mulai menggarap peluang perawatan bagi kaum pria. Selama ini klinik perawatan banyak dikepung oleh konsumen dari kalangan wanita. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa dari kaum pria mulai memerhatikan penampilannya.

Hal ini terlihat dari jumlah konsumen pria di sejumlah klinik kecantikan atau salon yang mengalami peningkatan.

“Lima tahun terakhir pertumbuhan barbershop cukup pesat. Bahkan ketua pengusaha barbershop bilang pertumbuhan bisnis ini bisa sampai 20% per tahun. Lihat dari data tersebut berarti memang ada peluang untuk menggarap pasar kaum pria di bisnis ini,” kata kata Fadly Sahab, CEO ZAP Clinic sekaligus Founder MEN/O/LOGY by ZAP dalam acara peluncuran MEN/O/LOGY di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).

Jika melihat tren yang sedang bergulir, tak menutup kemungkinan bahwa pada akhirnya kaum pria juga punya perhatian terhadap penampilan, meski tidak se-intensif kaum wanita. Setelah menjamurnya barbershop, menurut Fadly tren tersebut akan menuju ke arah men grooming clinic. Pada akhirnya kaum pria juga ingin melakukan perawatan rutin.

“Sekitar dua sampai tiga tahun ke depan, nanti tren-nya mengarah ke men grooming clinic. Melihat dari pengalaman ZAP sendiri, ada beberapa konsumen wanita yang membawa pasangannya untuk perawatan juga,” ujar Fadly.

Ia mengatakan ketika sebulan awal MEN/O/LOGY by ZAP dibuka, respon pasar cukup antusias. Setiap akhir pekan, gerai MEN/O/LOGY selalu penuh pengunjung. Sebanyak 90% pengunjung pria dibawa oleh pasangannya yang juga konsumen loyal dari ZAP.

“Sebagai permulaan, gerai MEN/O/LOGY akan ada 3 gerai. Salah satunya di mal Kota Kasablanka ini. Dua lokasi lain masih menyusul. Yang jelas untuk tiga gerai awal ini akan bersebelahan dengan ZAP Premiere, ke depannya kami mau gerai MEN/O/LOGY bisa berdiri sendiri,” terang Fadly.

Menurutnya, pertumbuhan bisnis klinik perawatan atau klinik ketampanan pria mungkin tidak secepat klinik kecantikan wanita. Pasalnya, urusan merawat diri di kalangan kaum pria tidak semasif kaum wanita. Namun, pasar kaum pria dalam sektor bisnis ini tetap menarik untuk digarap karena potensial.

“Target market MEN/O/LOGY itu kaum pria usia produktif, sekitar 30 – 40 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan kalau di bawah atau di atas itu. Harga perawatannya sendiri sama seperti ZAP mulai Rp 300.000 sampai paket advance yang paling mahal sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta,” jelas Fadly.

Tentu ada perbedaan mendasar soal perawatan antara kaum pria dan wanita. Merintis bisnis klinik perawatan bagi pria tentu juga harus melihat kebutuhan tersebut. Ahli dermatologis sekaligus Co-founder MEN/O/LOGY by ZAP, dr. Endi Novianto mengungkapkan jika pria memiliki kebutuhan perawatan berbeda dengan wanita.

Ia menjelaskan ada tiga masalah utama yang sering dialami oleh pria seiring dengan bertambahnya usia, yakni jerawat, bekas jerawat, dan kebotakan. Dan kebotakan adalah persoalan yang paling sering dialami sehingga bisa menurunkan percaya diri.

“Jenis perawatan dasar sebenarnya tidak beda jauh. Hanya kebutuhannya saja yang beda. Kalau di ZAP ada perawatan hair removal, di MEN/O/LOGY tidak ada. Lihat kebutuhan dasarnya,” kata dr. Endi.

Menurutnya, semua jenis kulit, baik pria maupun wanita wajib dirawat. Apalagi jika melihat kadar polusi udara yang makin tinggi dan intensitas kegiatan di luar ruangan.

Namun, bagi kaum pria, perawatan sering dianggap tabu dan dianggap tidak gentle. Anggapan itulah yang membuat kaum pria enggan merawat dirinya.

“Padahal semakin bertambahnya usia, sangat penting merawat kesehatan dan kebersihan kulit. Nanti baru nilai plusnya pada penampilan,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Tompi, Co-founder MEN/O/LOGY by ZAP serta dokter yang juga aktif di dunia hiburan. Ia mengungkapkan tantangan terbesar dalam mengembangkan bisnis ini adalah mengubah mindset masyarakat, bahwa perawatan tidak hanya dibutuhkan wanita saja.

“Paling berat ya mengubah mindset bahwa laki-laki perawatan ya akan tetap jadi laki-laki. Karena beberapa pasien saya, khususnya yang bapak-bapak itu minder kalau mau ke klinik perawatan. Masak iya kalau hanya perawatan cuci muka, lalu enggak jadi laki-laki lagi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×