Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Indonesia memasuki gelombang ketiga kasus Covid-19. Pendorongnya: Omicron. Tanpa menunggu demam, berikut ini dua gejala awal varian sangat menular itu.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, kebanyakan pasien varian Omicron yang dirawat di tempatnya bertugas, RS Persahabatan, menunjukkan gejala batuk dan nyeri tenggorokan.
Gejala awal varian Omicron berbeda dengan varian Alpha, Beta, dan Delta. Setelah terpapar ketiga varian tersebut, mulanya pasien akan mengalami demam. Hal itu tidak dirasakan oleh pasien Omicron.
"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumahsakit kami, demam hanya 18 sampai 20 persen untuk pasien Omicron," kata Erlina.
"Kemudian, juga tidak ada sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya, tidak ada krusakan pada paru-paru," ungkap dia, seperti dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Jangan Menunggu Demam, Begini 2 Gejala Awal Terpapar Varian Omicron
14 Gejala varian Omicron
Erlina menjelaskan, hal itu lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus SARS-Cov-2 yang telah bermutasi pada varian Omicron di saluran napas atas.
"Jadi, enggak sampai ke bawah. Kalau sampai, sedikit saja (kasusnya), enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," ujarnya.
Sehingga, Erlina berpesan, jika masyarakat merasakan gatal dan nyeri tenggorokan juga batuk, segera memeriksakan diri.
"Itu kondisi saat ini yang kita curigai sebagai Omicron. Enggak sampai demam, jadi jangan menunggu demam. Apalagi, kalau ada riwayat (kontak) dengan (pasien) Omicron, segera periksakan diri," imbuh dia.
Baca Juga: 7 Tempat Ini Berpotensi Jadi Pusat Penularan Varian Omicron