kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak selalu rokok, minum kopi juga meningkatkan risiko kanker


Selasa, 16 Juli 2019 / 10:49 WIB
Tak selalu rokok, minum kopi juga meningkatkan risiko kanker


Sumber: Grid | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepergian Sutopo Purwo Nugroho jadi perbincangan publik, bahkan menjadi trending topic di media sosial.

Banyak yang merasa kehilangan dan berduka karena kepergian Sutopo.

Kondisi Sutopo di Guangzhou sempat jauh membaik, demikian menurut putranya, Ivanka Rizaldy Nugroho.

Memang pada 15 Juni 2019, Sutopo bertolak ke China untuk menjalani pengobatan atas kanker paru stadium 4 yang dideritanya setahun terakhir.

Terakhir dari video yang diunggahnya di Instagram, Sutopo mengabarkan jika kanker dalam tubuhnya telah menyebar ke tulang dan organ lainnya.

Sutopo memang mengetahui dirinya mengidap kanker cukup terlambat.

Begitu dokter memberikan diagnosa, diketahui jika kanker yang dideritanya telah masuk stadium 4.

Padahal ia baru mendapatkan diagnosa pada Januari 2018 silam.

Hal ini membuatnya terkejut sebab, melansir Kompas.com, Sutopo awalnya mengalami batuk tak kunjung sembuh dan sakit pinggang di bagian kiri.

Nyeri ini awalnya ia kira sebagai gangguan punggung yang terjadi karena ia salah tidur.

"Saya kira saraf atau tulang yang kena soalnya kan, nyeri. Kalau batuk yang kambuhan, hilang gitu. Kalau dikasih minum obat sirup yang beredar di pasaran, biasanya batuk sembuh," tutur Sutopo, seperti dikutip dari Kompas.com.

Sutopo sendiri sebenarnya bukan perokok, sehingga diagnosa dokter atas penyakit kanker paru itu sangat mengejutkan.

Tapi, peneliti menemukan jika kanker paru tak melulu mesti dihubungkan dengan rokok.

Bahkan mungkin tak menduga jika minuman yang kerap diasosiasikan dengan trend justru memiliki kaitan dengan penyakit mematikan ini.

Ya, kopi, minuman satu ini ternyata memiliki kemungkinan meningkatkan risiko kanker paru.

Melansir laman Livescience, para peneliti menemukan bahwa minum dua atau lebih cangkir kopi atau teh dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru.

Temuan terbaru ini dipresentasikan pada 31 Maret 2019, pada pertemuan tahunan American Association for Cancer Research.

Kemungkinan peningkatan risiko kanker karena konsumsi kopi atau teh ini bahkan juga ditemui pada mereka yang tidak merokok.

Dalam studi baru ini, sekelompok peneliti internasional menganalisis data dari 17 studi berbeda yang mencakup total 1,2 juta peserta di Amerika Serikat dan Asia.

Studi tersebut mencatat apakah partisipan minum kopi atau teh atau merokok, dan sekitar setengahnya bukan perokok.

Para peserta didata selama rata-rata 8,6 tahun, ternyata lebih dari 20.500 peserta terserang kanker paru dalam jangka waktu tersebut.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang minum 2 cangkir kopi atau lebih dalam sehari memiliki risiko kanker paru-paru 41% lebih tinggi.

Spesifiknya, angka ini merujuk pada para peserta yang bukan perokok.

Sementara mereka yang bukan perokok tapi rutin minum 2 cangkir teh atau lebih dalam sehari juga mengalami peningkatan risiko kanker paru hingga 37%.

Risiko ini tidak berubah secara signifikan walau ada perbedaan pada jenis kopi yang diminum, seperti kopi non-kafein.

Mengejutkannya, kopi tanpa kafein justru meningkatkan risiko kanker paru 15% lebih tinggi dari kopi biasa.

Namun masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih pasti tentang hubungan kopi dengan kanker paru.

Sebab secara garis besar sebenarnya kopi juga memiliki kaitan menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan tumor otak.

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Tak Melulu karena Rokok, Kopi Bisa Sebabkan Kanker Paru dan Payudara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×