Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Sperber pun menjelaskan bahwa hasil tes antibodi Covid-19 yang positif hanya menandakan bahwa Anda pernah terpapar penyakit ini sebelumnya. Dengan kata lain, untuk saat ini masih belum dapat dipastikan apakah memiliki antibodi positif berarti sudah kebal terhadap virus.
Pasalnya, dalam beberapa kasus, antibodi memang dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi ulang. Namun, ada juga kasus di mana antibodi tidak dapat mencegah sepenuhnya tetapi meringankan gejala atau malah tidak dapat melindungi sama sekali.
Selain itu, ada kemungkinan "positif palsu" di mana seseorang mungkin terpapar virus serupa yang juga terdeteksi oleh tes, tetapi tidak terlindungi dari virus corona baru. Lauren Rodda, PhD, rekan senior postdoctoral di bidang imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, sependapat dengan Sperber.
"Kami tidak tahu pasti apakah orang-orang menjadi kebal terhadap infeksi ulang, karena belum cukup banyak penelitian yang dilakukan," ungkap Rodda.
“Ini akan membutuhkan pelacakan paparan (Covid-19) ulang terhadap sejumlah besar orang dan menentukan apakah mereka kemudian jatuh sakit,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Sperber pun menyarankan untuk tetap melaksanakan protokol pencegahan paparan virus corona, seperti menjaga jarak secara fisik dan memakai masker, sekalipun Anda telah pulih dari Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sembuh dari Covid-19, Apakah Tubuh Jadi Kebal Virus Corona?",
Penulis : Dea Syifa Ananda
Editor : Shierine Wangsa Wibawa
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Zona merah corona 7 Februari 2021 turun, Jawa Tengah & Bali paling banyak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News