kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stroke bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda, begini mencegahnya


Rabu, 08 Juli 2020 / 14:08 WIB
Stroke bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda, begini mencegahnya
ILUSTRASI. Warga berolahraga di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (6/6/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Banyak dari kita yang menganggap bahwa stroke adalah penyakit yang menyerang kelompok usia tua. Padahal, stroke sebetulnya bisa terjadi pada siapa saja dari kelompok usia manapun.

"Paling muda yang pernah saya tangani dan operasi usianya 10 tahun. Tapi saat ini sudah kembali bersekolah seperti biasa."

" Stroke bisa terjadi kapan saja, pada siapa saja, saat sedang beraktivitas apa pun."

Baca Juga: Peringatan dari ilmuan: Virus corona bisa merusak otak

Demikian diungkapkan oleh Dokter Spesialis Bedah Saraf, Wienorman Gunawan dalam webinar bertajuk "Stroke Tidak Mengenal Usia" bersama Bethsaida Hospital, Selasa (8/7/2020).

Wienorman menambahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2018, kejadian stroke memang paling banyak terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Namun, bukan berarti tidak ada kasus stroke di usia muda.

"Yang di bawah 20 tahun (15-24 tahun) ada 0,6%. Jadi sedikit, tapi ada," sambungnya.

Penyebab terbanyak stroke di usia muda adalah aneurisma, kelainan pembuluh darah pada otak. Aneurisma sendiri merupakan pelebaran dinding pembuluh darah akibat lemahnya struktur dinding tersebut.

Baca Juga: Asam urat lebih banyak menyerang kaum pria? Ini hasil penelitiannya

Namun, dengan penanganan yang segera aneurisma bisa diatasi sebelum pecah dan dapat memicu terjadinya stroke hemoragik atau stroke pendarahan.

"Aneurisma bisa diatasi sebelum pecah, karena kalau sudah pecah komplikasinya bisa menjadi berat," tutur Wienorman.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang tidak bisa kita ubah, misalnya genetik atau jenis kelamin. Namun, serangan stroke juga bisa dicegah salah satunya dengan perubahan gaya hidup.

Sebab, kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan obesitas dapat memicu serangan stroke.

"Hipertensi, penyakit jantung, kebiasaan merokok, kolesterol. Itu yang bisa kita ubah," ungkap Wienorman. Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan antara lain:

- Memperbanyak aktivitas fisik, minimal dengan melakukan 7.500 langkah per hari.

- Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

- Memperbanyak konsumsi sayur dan buah, serta menerapkan pola makan bergizi seimbang.

- Mengontrol LDL atau kolesterol jahat.

- Istirahat cukup serta mengelola stres, dan lainnya.

Baca Juga: Beban penyakit katastropik tinggi, ini yang dilakukan BPJS Kesehatan

Selain itu, Wienorman juga mengingatkan agar masyarakat cepat mencari pertolongan jika sudah merasakan gejala yang mengarah pada stroke.

Beberapa gejala stroke antara lain kelumpuhan atau kebas pada sisi tubuh, rabun yang terjadi secara tiba-tiba, pandangan ganda tiba-tiba, hingga sakit kepala luar biasa.

"Jika mengalami gejala itu kita harus curiga, segera ke rumah sakit jangan ditunda. Jangan sudah berat baru berobat, itu akan sangat telat," kata dia. (Nabilla Tashandra)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stroke Juga Bisa Terjadi di Usia Muda, Bagaimana Mencegahnya?",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×