kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stroke bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda, begini mencegahnya


Rabu, 08 Juli 2020 / 14:08 WIB
Stroke bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda, begini mencegahnya
ILUSTRASI. Warga berolahraga di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (6/6/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Banyak dari kita yang menganggap bahwa stroke adalah penyakit yang menyerang kelompok usia tua. Padahal, stroke sebetulnya bisa terjadi pada siapa saja dari kelompok usia manapun.

"Paling muda yang pernah saya tangani dan operasi usianya 10 tahun. Tapi saat ini sudah kembali bersekolah seperti biasa."

" Stroke bisa terjadi kapan saja, pada siapa saja, saat sedang beraktivitas apa pun."

Baca Juga: Peringatan dari ilmuan: Virus corona bisa merusak otak

Demikian diungkapkan oleh Dokter Spesialis Bedah Saraf, Wienorman Gunawan dalam webinar bertajuk "Stroke Tidak Mengenal Usia" bersama Bethsaida Hospital, Selasa (8/7/2020).

Wienorman menambahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2018, kejadian stroke memang paling banyak terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Namun, bukan berarti tidak ada kasus stroke di usia muda.

"Yang di bawah 20 tahun (15-24 tahun) ada 0,6%. Jadi sedikit, tapi ada," sambungnya.

Penyebab terbanyak stroke di usia muda adalah aneurisma, kelainan pembuluh darah pada otak. Aneurisma sendiri merupakan pelebaran dinding pembuluh darah akibat lemahnya struktur dinding tersebut.

Baca Juga: Asam urat lebih banyak menyerang kaum pria? Ini hasil penelitiannya

Namun, dengan penanganan yang segera aneurisma bisa diatasi sebelum pecah dan dapat memicu terjadinya stroke hemoragik atau stroke pendarahan.

"Aneurisma bisa diatasi sebelum pecah, karena kalau sudah pecah komplikasinya bisa menjadi berat," tutur Wienorman.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang tidak bisa kita ubah, misalnya genetik atau jenis kelamin. Namun, serangan stroke juga bisa dicegah salah satunya dengan perubahan gaya hidup.

Sebab, kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan obesitas dapat memicu serangan stroke.




TERBARU

[X]
×